Bojonegoro - Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono menyatakan banjir luapan Bengawan Solo yang kemungkinan bisa terjadi, tidak akan mengganggu pengadaan di wilayah kerjanya, sepanjang hanya banjir biasa.
"Sepanjang banjir luapan Bengawan Solo tidak besar, pengadaan tidak terganggu, sebab di wilayah selatan areal tanaman padi yang tidak terganggu banjir cukup luas," katanya, Kamis.
Apalagi, lanjutnya, pengadaan tidak hanya di Bojonegoro, tapi juga Tuban dan Lamongan, yang memiliki lahan areal tanaman padi cukup luas, yang tidak terganggu banjir luapan Bengawan Solo.
Namun, menurut dia, kalau banjir luapan Bengawan Solo berlangsung cukup besar, bisa menganggu pengadaan, sebagaimana banjir besar luapan Bengawan Solo, juga anak sungainya, pada 2008, yang mengkibatkan ribuan hektare tanaman padi gagal panen.
"Tapi secara umum banjir yang terjadi tidak menganggu pengadaan," katanya, menegaskan.
Ia menjelaskan pihaknya sudah mulai mempersiapkan pelaksanaan pengadaan pada 2013, dengan melakukan verifikasi 170 mitra kerja menyangkut verifikasi administrasi.
Menjawab pertanyaan ia menyatakan memasang target hanya 92 ribu ton setara beras di dalam pengadaan 2013, tidak sebesar perolehan pengadaan tahun ini yang bisa mencapai 199 ribu ton setara beras.
Pertimbangan target itu, menurut dia, mengacu kemampuan daya tampung gudang beras yang dimiliki Bulog hanya 52 ribu ton yang lokasinya di antaranya, di Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Babat (Lamongan), Lamongan dan Wire, Tuban.
"Pengadaan tahun ini terpaksa harus menyewa sejumlah gudang milik masyarakat untuk menampung beras dan gabah perolehan pengadaan," ungkapnya.
Mengenai pelaksanaan pengadaan 2013, menurut dia, akan langsung berjalan setelah rampungnya verifikasi mitra kerja yang mendaftar untuk mengikuti pengadaan.
"Prinsipnya pengadaan tidak berhenti, istilahnya hanya tutup buku 2012," katanya, menjelaskan.
Hanya saja, lanjutnya, panen tanaman padi di wilayah kerjanya itu, termasuk di sepanjang daerah aliran (DAS) Bengawan Solo, diperkirakan baru akan dimulai akhir Februari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012