Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengusung tema lingkungan "Glow Green" dalam kegiatan Dhoho Night Carnival 2025 yang digelar pada Sabtu malam.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan tema lingkungan ini dipilih sebagai bentuk kepedulian sekaligus untuk pemanfaatan bahan daur ulang.

"Ini menggambarkan semangat Kota Kediri untuk bersinar (glow) secara berkelanjutan melalui kepedulian lingkungan dan inovasi pemanfaatan bahan daur ulang dalam wujud karya seni dan kostum," katanya di Kediri, Sabtu.

Wali Kota menambahkan kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk mengenalkan Kota Kediri. Di daerah lain misalnya Jember ada Jember Fashion Carnaval (JFC), yang skalanya internasional.

Dirinya ingin di Kediri ada kegiatan serupa dengan skala ke depannya bisa internasional.

"Ke depan Kota Kediri juga harus punya kegiatan skala internasional. Jember saja bisa, kenapa Kediri tidak bisa," kata dia.

Kegiatan ini mengambil start dari alun-alun dan finish di Balai Kediri. Peserta akan melewati Jalan Dhoho Kediri, yang merupakan salah satu jalan yang menjadi ikon di kota ini.

Menurut dia, Jalan Dhoho adalah salah satu potensi di Kota Kediri. Selain ada makam ulama Mbah Wasil (Syekh Syamsuddin Al-wasil), yang menjadi peninggalan sejarah dan situs wisata religi di Kediri, sekaligus pusat penyebaran Islam pada abad ke-12, juga ada banyak pertokoan.

"Jalan Dhoho ini salah satu potensi di Kediri. Ada makam Mbah Wasil, pertokoan. Kami punya Malioboro Khas Kediri, jadi kami kenalkan ini," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Bambang Priyambodo menambahkan dalam kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta baik dari Kediri dan beberapa daerah dari luar kota ini termasuk dari unsur pemerintah dan swasta. 

"Kegiatan ini sebagai branding Jalan Dhoho yang merupakan ikon kota, di kemas menjadi Maliboro-nya Kediri," kata dia.

Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tri Cahyono mengatakan keikutsertaan dalam karnaval ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam melestarikan budaya dan mempromosikan pesan keberlanjutan lingkungan yang sejalan dengan tema “Glow Green 2025”.

“Melalui tema Samudra Kasetya, kami ingin menghadirkan keindahan legenda Nusantara yang bukan hanya menampilkan visual memukau, tetapi juga menyampaikan pesan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” ujar Iwhan.

Dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan karya dengan judul “Samudra Kasetya: Janji Abadi di Laut Selatan”.

Makna Kasetya dalam Bahasa Jawa berarti kesetiaan, yang menggambarkan ikatan spiritual abadi antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut Selatan.

Kisah ini, kata dia akan memadukan keindahan visual, kekuatan musik tradisional, dan filosofi Budaya Jawa dalam kemasan modern dan ramah lingkungan.

Dirinya mengatakan pagelaran Dhoho Night Carnival 2025 bukan sekadar parade budaya, melainkan panggung kolaborasi antara tradisi, seni, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan kisah “Samudra Kasetya” ini, kata dia, perusahaan juga mendukung Pemerintah Kota Kediri agar generasi muda terus terinspirasi untuk menjaga warisan budaya dan menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup selaras dengan alam.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025