Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (Kemenhut RI) bersama Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) memperkuat kerjasama sektor kehutanan dan lingkungan hidup global.

Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis menyatakan, pada Oktober 2024, sebelum transisi kelembagaan, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNEP dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Meski MoU tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan pasca-transisi, Wamenhut menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menjadi fondasi kuat untuk melanjutkan dan memperluas kolaborasi di bidang kehutanan.

“Kami memandang kerja sama antara Indonesia dan UNEP sebagai langkah penting untuk memperkuat aksi global dalam perlindungan hutan, mitigasi perubahan iklim, serta pemberdayaan masyarakat yang bergantung pada hutan,” ujar Rohmat Marzuki saat pertemuan dengan Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen, di Kantor UNEP, dalam rangkaian kegiatan COP-30 Belem, Brasil.

Menurut dia, terdapat tiga prioritas strategis Kementerian Kehutanan, antara lain penguatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan model multiusaha kehutanan, dan percepatan pengakuan dan pemberdayaan hutan sosial dan hutan adat

Meski demikian, dia menegaskan bahwa Program FOLU Net Sink 2030 tetap menjadi agenda strategis nasional untuk mencapai net zero emission di sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030.

Wamenhut menekankan pentingnya dukungan UNEP dalam memperkuat pelaksanaan program ini, terutama pada bidang restorasi hutan dan lahan gambut, peningkatan sistem MRV, safeguards lingkungan dan sosial, pengembangan kapasitas, serta pembiayaan inovatif untuk REDD+.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen juga mengungkapkan visi Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai Pusat dan Pasar Karbon Global, dengan memanfaatkan potensi besar hutan tropis sebagai pusat inovasi, pertukaran pengetahuan, dan investasi berkelanjutan berbasis karbon.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama melalui International Tropical Peatlands Center (ITPC).

Ke depan, ITPC diharapkan memperluas perannya dalam metodologi penghitungan karbon, pencegahan kebakaran gambut, serta model penghidupan berbasis restorasi, selaras dengan agenda FOLU Net Sink 2030 dan misi global UNEP.

"Kami yakin kemitraan yang diperbarui antara Indonesia dan UNEP akan memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam aksi kehutanan dan iklim global," demikian Wamenhut Rohmat

Pewarta: Subagyo

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025