Jakarta (ANTARA) - Iga Swiatek mencetak capaian baru di lapangan rumput, ketika unggulan kedelapan itu melaju ke semifinal Wimbledon pertamanya setelah menang 6-2, 7-5 di perempat final atas unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, Rabu.
"Tahun ini, saya merasa telah berkembang sebagai pemain, dan saya punya waktu untuk berlatih lebih banyak," kata Swiatek usai pertandingan, seperti disiarkan WTA.
"Pertandingan demi pertandingan, kepercayaan diri saya, tentu saja, meningkat sehingga saya bisa memanfaatkannya di ajang ini. Senang dengan pekerjaan yang telah saya lakukan dan bangga pada diri sendiri."
Juara Grand Slam lima kali, Swiatek, yang telah menghabiskan 125 pekan di peringkat satu dunia dalam kariernya, membutuhkan waktu satu jam 49 menit untuk mengalahkan perempatfinalis Grand Slam pertama kali, Samsonova.
Swiatek tetap tak terkalahkan melawan Samsonova, kini unggul 5-0 dalam head-to-head mereka.
Ini menjadi rekor terbaik Swiatek di lapangan rumput. Ia mencatatkan rekor 8-1 di lapangan tahun ini -- pertama kalinya ia meraih kemenangan sebanyak itu di lapangan rumput dalam satu tahun kalender.
Setelah tidak mencapai final WTA Tour selama lebih dari setahun, Swiatek mencapai final lapangan rumput pertamanya dua pekan lalu di Bad Homburg, dengan menjadi runner-up setelah kalah dari Jessica Pegula.
Kini ia telah mencapai empat besar di Wimbledon untuk pertama kalinya, melampaui hasil terbaiknya di Wimbledon sebelumnya, ketika ia mencapai perempat final 2023 sebelum kalah dari Elina Svitolina.
Hasil ini menjadikan Swiatek petenis aktif keempat yang mencapai semifinal di keempat ajang Grand Slam, bergabung dengan tiga petenis lain yang pernah menjadi petenis No.1 dunia, yakni Aryna Sabalenka, Victoria Azarenka, dan Karolina Pliskova.
Swiatek harus menghindari break point di gim pembuka, tetapi ia tak terhentikan di sisa set pertama. Petenis No.4 dunia itu mencatatkan 10 dari 10 servis sempurna ketika ia berhasil melakukan servis pertamanya di gim pembuka.
Swiatek dengan mudah memimpin 6-2, 4-2, 40-0, menempatkan dirinya lima poin lagi dari kemenangan. Namun, Samsonova mengambil langkah pada saat-saat terakhir, memperkecil margin.
Samsonova berhasil bangkit kembali. Ia berhasil mengejar servis pada kedudukan 4-3 dengan pukulan forehand yang menghasilkan kemenangan.
Tiba-tiba, set kedua menjadi pertarungan sengit, dengan beberapa sudut servis yang sangat baik dari Samsonova yang memaksa mantan petenis nomor satu dunia itu melakukan kesalahan.
Pada kedudukan 5-5, Swiatek harus bangkit dari ketertinggalan 0-30 untuk tetap unggul. Pada kedudukan 6-5, Swiatek akhirnya mencapai double match point setelah pukulan backhand Samsonova melebar.
Pada match point keduanya, Swiatek melepaskan pukulan forehand untuk memastikan kemenangan dan menjadi petenis putri Polandia pertama yang mencapai semifinal Wimbledon sejak Agnieszka Radwanska pada 2015.
"Tentu saja, jika lawan Anda memenangi dua gim berturut-turut dan mematahkan servis Anda, Anda perlu mengubah sesuatu karena Anda tidak bisa membiarkannya terus menang," kata Swiatek.
"Jadi saya tahu apa yang perlu saya lakukan dan saya mencoba untuk fokus pada hal itu. Kapan pun momentum berubah, Anda hanya perlu kembali bekerja dan melakukan sesuatu yang lebih baik. Itu saja."(*)
