TKI Kursus Inggris dan Komputer Saat Ramadhan
Senin, 23 Juli 2012 10:02 WIB
Kuala Lumpur - Puluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia mengisi waktu libur pada bulan Ramadhan dengan mengikuti pelatihan Bahasa Inggris dan Komputer yang diselenggarakan oleh masyarakat Indonesia yang bekerja di negara jiran tersebut.
Pelatihan bahasa Inggris dan Komputer ini berlangsung di restoran Es Teler 77 di Pasar Seni, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.
Para pahlawan devisa tersebut tampak antusias menyimak materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh para tenaga pengajar yang semuanya adalah pekerja profesional (ekspatriat) asal Indonesia yang berada di Malaysia.
Bagi mereka, menimba ilmu merupakan hal positif yang harus dikejar sekalipun mereka sedang menjalankan ibadah puasa.
Pelatihan yang digagas oleh Perum LKBN ANTARA bekerja sama dengan pihak KBRI Kuala Lumpur dan sejumlah pengajar yang bekerja di Malaysia berlangsung setiap hari Minggu mulai pukul 11.00 siang hingga 16.00 sore waktu setempat.
TKI yang ikut pelatihan tersebut ada yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, operator mesin, tukang listrik hingga montir kendaraan bermotor.
Seperti dikatakan Roswijaya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan ikut pelatihan bahasa Inggris diharapkan dia dapat lebih baik lagi berkomunikasi dengan majikannya.
"Senang ikut pelatihan ini karena dengan belajar bersama-sama lebih cepat menangkapnya katimbang sendirian. Di samping itu, saya bisa bertambah teman," ungkap dia sambil menjelaskan kalau majikannya sangat mendorong dirinya ikut pelatihan ini.
Bagi para pengajar melihat antusias yang tinggi dari para TKI untuk belajar lebih mendorong mereka lebih bersemangat membagi ilmu yang dimilikinya kepada sesama warga Indonesia.
Koordinator pelatihan bahasa Inggris, Gurmilang Nur Rahadian mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antar teman-teman di Kuala Lumpur yang terdorong untuk melakukan kegiatan sosial bagi para TKI.
"Saya bersama istri dan teman-teman ingin berkontribusi dalam kegiatan sosial demi memajukan kualitas dari para TKI di negara ini," ungkapnya.
Senada disampaikan oleh Sinta, pengajar bahasa Inggris yang mengaku senang sekali melihat para TKI yang punya semangat untuk menimba ilmu sekalipun tengah menjalankan ibadah puasa.
Menurut dia, pelatihan ini penting buat menambah nilai tawar dari para pekerja Indonesia menjadi lebih tinggi dibanding pekerja dari negara lain yang ada di Malaysia.
"Jika kemampuan bahasa Inggris mereka bagus tentu akan menaikan daya saingnya. Mereka bisa lebih baik dari pekerja asal Filipina dan tentunya kelak dapat mendorong gaji para TKI kita lebih tinggi lagi," ungkapnya. (*)