Petani Pacitan Keluhkan Serangan Hama Jamur Padi
Minggu, 19 Februari 2012 17:50 WIB
Pacitan - Sejumlah petani di Kabupaten Pacitan mulai mengeluhkan serangan hama jamur pada tanaman padi yang melanda area persawahan setempat selama beberapa pekan terakhir.
"Sebagian tanaman padi di daerah kami sudah mengalami fuso. Kami khawatir ancaman hama ini semakin meluas," kata salah seorang petani di Desa Poko, Kecamatan Pringkuku, Sujanta, Minggu.
Keluhan serupa disampaikan beberapa petani lain di daerah yang sama, karena terancam mengalami gagal panen. Dilaporkan, meski serangan baru diketahui sepekan lalu, namun tingkat perkembangan dan luasan lahan yang terserang membuat mereka ketar-ketir.
Apalagi tanaman padi yang terlanjur terkena jamur tidak bisa dilakukan panen dini. "Kalau memaksa panen pun tidak akan ada hasilnya, tapi jika dibiarkan juga kerugian mungkin lebih besar karena pasti fuso," ujar Munasir, petani lainnya menimpali.
Ia menggambarkan, salah satu ciri dari tanaman padi yang terserang hama jamur maupun bakteri yang belum diketahui jenisnya biasanya ditandai dengan kondisi daun yang menguning serta mengering dalam tempo cepat.
Baik Munasir maupun Sujanta mengatakan, hampir semua petani di daerahnya rata-rata mengalami serangan hama serupa. Berbagai upaya untuk menekan perkembangan hama itu sebenarnya sudah mereka lakukan.
Hanya saja, upaya tersebut belum membuahkan hasil dan hama tetap berkembang. "Serangan hama semacam ini baru terjadi kali ini," kata dia.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, Pamuji mengatakan, hama yang menyerang tanaman padi petani di wilayah Kecamatan Pringkuku diidentifikasi sebagai jenis bakteri dan jamur.
Jenis serangan ini muncul dan merebak seiring kondisi panas dan hujan yang tidak menentu. "Pada musim seperti ini potensi serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) terutama jamur meningkat," jelasnya.
Dari hasil pengamatan dinas terkait, serangan bakteri jamur memang mulai mewabah di persawahan wilayah Kecamatan Pringkuku, namun kondisi itu diperkirakan tidak sampai mengganggu lantaran saat ini sudah memasuki masa panen. "Saya pikir serangan itu tidak mengurangi hasil panen secara signifikan," ujarnya optimistis.
Menurut data di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, dari luasan lahan pertanian di Kabupaten Pacitan yang mencapai sekitar 18 ribu hektare, hanya sekitar dua hektare yang dipastikan telah terserang bakteri jamur. (*)