Panitia Bagikan Daging Kurban ke Mualaf Tengger
Sabtu, 5 November 2011 9:55 WIB
Lumajang - Panitia akan membagikan daging hewan kurban kepada ratusan mualaf Tengger di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang usai pelaksanaan shalat Idul Adha, Minggu (6/11).
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Senduro, Hamim Thohari, Sabtu, mengatakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam berencana menyembelih hewan kurban untuk warga Suku Tengger baik mualaf (orang yang baru masuk Islam) maupun yang beragama Hindu.
"Beberapa ormas itu adalah Hidayatullah, Dewan Dakwah Islam, Badan Dakwah Islam Pertamina dan ormas Islam lainnya, dengan jumlah hewan kurban sebanyak 40 kambing dan satu ekor sapi," tuturnya.
Biasanya sejumlah lembaga dakwah dan para penyuluh agama Islam di kawasan mualaf Tengger membentuk sebuah kepanitiaan untuk menyembelih dan membagi hewan kurban dengan melibatkan mualaf Tengger.
"Banyak lembaga dakwah dan pihak-pihak yang memberikan sumbangan hewan kurban bagi mualaf Tengger, bahkan beberapa pihak dari luar Kabupaten Lumajang menyerahkan hewan kurban itu langsung kepada mereka," katanya.
Menurut dia, panitia kurban biasanya melibatkan mualaf Tengger dalam mendistribusikan daging kurban kepada Suku Tengger yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Senduro, untuk mempermudah pembagian daging kurban.
"Pembagian daging kurban di Tengger berbeda dengan pembagian daging kurban pada umumnya karena panitia di sini mengantarkan daging kurban itu dari rumah ke rumah warga Tengger," paparnya.
Warga Tengger di Kecamatan Senduro tersebar di tiga desa yakni Desa Argosari, Wonocempokoayu, dan Ranupane, dengan jumlah mualaf Tengger yang tercatat di KUA Senduro sebanyak 260 orang.
Sementara pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Argosari, Martiam, mengatakan tidak ada tradisi khusus yang dilakukan mualaf Tengger dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, namun sejumlah masjid di Desa Argosari penuh dipadati para mualaf Tengger.
"Di Desa Argosari, terdapat lima dusun yakni Dusun Pusung Dhuwur, Gedok, Puncak, Bakalan dan Argosari. Mualaf Tengger terbanyak berada di Dusun Gedok, sedangkan empat dusun lainnya masih banyak warga Tengger yang beragama Hindu," tuturnya.
Menurut dia, kebiasaan menerima daging hewan kurban merupakan hal baru bagi para mualaf Tengger, namun sebagian besar malu untuk menerima hewan kurban tersebut, sehingga panitia biasanya membagikan daging kurban langsung ke rumah-rumah mualaf Tengger.(*)