Harga Kebutuhan Pokok di Madiun Stabil
Senin, 31 Oktober 2011 12:01 WIB
Madiun - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Madiun sepekan jelang Hari Raya Idul Adha tahun 2011 tergolong stabil, akibat stok yang mampu mengimbangi permintaan konsumen.
Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Sleko Kota Madiun, Mardi, Senin, mengatakan, harga beras untuk kualitas sedang maupun bagus, tidak mengalami perubahan sejak dua pekan terakhir.
"Seperti harga beras jenis IR 64, tidak mengalami perubahan banyak. Yakni berkisar antara Rp7.400 hingga Rp7.600 perkilogramnya. Sedangkan harga beras kualitas bagus seperti Bramu dan Wangi berkisar Rp8.000 perkilogram," ujar Mardi.
Menurut dia, keadaan yang sama terjadi untuk komoditas lainnya seperti, gula pasir, tepung terigu curah, minyak goreng curah, dan telur ayam buras.
"Kestabilan harga beras secara tidak langsung membuat harga kebutuhan pokok lainnya ikut stabil. Selain karena sepinya pembeli, kestabilan harga ini juga dipengaruhi oleh stok yang melimpah akibat masa panen," kata dia.
Seperti, harga minyak goreng curah bertahan di kisaran Rp9.000 perkilogram, gula pasir Rp9.000 perkilogram, tepung terigu curah Rp5.000 hingga Rp6.000 perkilogram, dan telur ayam buras Rp12.000 perkilogram.
Hal yang sama diungkapkan oleh pedagang kebutuhan pokok lain di Pasar Besar penampungan Kota Madiun, Sulastri. Harga sebagian besar kebutuhan pokok tergolong stabil sejak satu bulan terakhir.
"Hampir semua harga kebutuhan pokok stabil. Bahkan jumlah pembeli juga tidak mengalami kenaikan yang signifikan sehingga stok di pasaran mampu memenuhi kebutuhan pasar," kata Sulastri.
Pihkanya memperkirakan permintaan akan naik saat mendekati Hari Raya Idul Adha mendatang. Meski demikian, perkiraan kenaikan tersebut tidak sebesar pada saat hari raya Idul Fitri dan Natal.
Sementara, harga cabai rawit stabil pada kisaran Rp10.000 hingga Rp12.000 perkilogram, cabai merah dan keriting Rp15.000 perkilogram, daging ayam potong Rp23.000 perkilogram, dan daging sapi Rp60.000 perkilogram.
"Diperkirakan harga akan naik saat mendekati Hari Raya Idul Adha, 6 November 2011. Hal ini seiring meningkatnya jumlah permintaan konsumen dari hari biasanya," kata Lastri.(*)