Pelajar Jawa-Bali-Lampung Dialog di Kapal Perang
Senin, 11 Juli 2011 12:27 WIB
Surabaya - Pelajar dari Jawa, Bali dan Lampung yang mengikuti kegiatan Duta Seni Pelajar akan melakukan dialog mengenai generasi muda di atas kapal perang TNI AL, KRI Surabaya yang berada di Selat Madura.
"Kegiatan lain yang akan diikuti para pelajar itu adalah 'outbonds', kunjungan ke Museum Angkatan Laut dan ke jembatan Suramadu," kata Henri Nurcahyo, seksi publikasi kegiatan tersebut, di Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan, Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah Duta Seni Pelajar Jawa-Bali-Lampung yang berlangsung di Surabaya, 12 hingga 14 Juli 2011.
Acara tahunan ini digelar di ibu kota provinsi di Jawa dan Bali sejak tahun 2000 dan saat ini sudah memasuki tahun ke-12.
"Provinsi Lampung merupakan pendatang baru dalam kegiatan yang semula bernama Duta Seni Jawa-Bali. Beragam sajian kesenian bakal dihadirkan kontingen dari delapan provinsi ini," katanya.
Dalam kegiatan bertema "Bangun Jatidirimu Lewat Prestasi dan Seni" itu, dijadwalkan dibuka Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Ballroom ShangriLa Hotel, Selasa, 12 Juli 2011 sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut Henri, Duta Seni Pelajar lahir berdasarkan kesepakatan bersama dengan enam provinsi se-Jawa dan Bali melalui forum konsultasi regional pembangunan (Koregbang) yang digagas oleh Bappeda se-Jawa dan Bali.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr Harun MSi, MM, menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mewadahi dan menyalurkan bakat, kreativitas seni budaya di kalangan pelajar.
"Selain itu juga dapat menumbuhkan apresiasi terhadap seni budaya serta memerangi kebiasaan-kebiasaan negatif seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, penyebarluasan HIV/AIDS, dan lain-lain," katanya.
Kegiatan ini, katanya, juga dijadikan sebagai forum bertukar informasi, berbagi rasa, berbagi pengetahuan dan berbagi pengalaman keunikan seni dan budaya dari masing-masing provinsi peserta, yang diharapkan akan lebih mempererat tali persaudaraan di antara mereka.
Kegiatan ini semula diikuti oleh enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali, serta dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Tahun 2000 Provinsi Jawa Barat dimekarkan menjadi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, sehingga memasuki tahun 2002 Provinsi Banten mengikuti kegiatan ini. Mulai tahun 2011, Provinsi Lampung juga menjadi peserta, sehingga namanya menjadi: Duta Seni Pelajar Jawa-Bali-Lampung.
Beragam sajian yang disuguhkan masing-masing kontingen. Lampung menampilkan "Tari Bendana", yaitu tari tradisional yang biasa dipertunjukkan dalam acara-acara adat sebagai ungkapan rasa gembira.
Provinsi Banten menghadirkan fragmen tari "Saba Budaya", yaitu perpaduan gerak tari rakyat, rudat, panghitung dan esensi kehidupan heterogen masyarakat Banten, khususnya di masyarakat pedalaman.
"Sedangkan sendratari 'Mirah, Singa Betina dari Marunda' disajikan oleh kontingen dari DKI Jakarta," kata Henri.
Sebuah pertunjukan unik bernama Wayang Ringkang dipertunjukan oleh kontingen Provinsi Jawa Barat dengan lakon "Alengka Runtag".
Provinsi Jawa Tengah menampilkan tarian berjudul "Lengganis", sedangkan Provinsi DIY hadir dengan karya tari "Sinjang Kaserat", tuan rumah Jawa Timur dengan karya "Kelana Titah" dan Bali menampilkan "Srikandi Semarapura".