Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperingati Hari Anak Nasional bersama anak-anak penyandang disabilitas beserta orang tuanya di Gedung Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Netra Indonesia Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Dalam kegiatan ini, Bupati Ipuk tampak berdialog dengan anak-anak disabilitas dan juga terlihat berbincang dengan orang tua mereka. Ipuk menyerahkan dokumen administrasi bagi penyandang disabilitas.
"Mereka anak-anak hebat. Semuanya harus optimistis. Saya yakin semua bisa berprestasi, menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama," ujar Bupati Ipuk sembari menyemangati anak dan para orang tua.
Tema "Anak Terlindungi Indonesia Maju", kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai dari Yayasan Mata Hati, Yayasan Global Village Foundation, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, komunitas relawan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan lainnya.
Bupati Ipuk mengatakan Banyuwangi terus berupaya menjadi kabupaten layak anak. Semua OPD diarahkan untuk mendukung program layak anak termasuk bagi anak penyandang disabilitas.
"Semua sektor harus ramah anak. Seperti Dinas PU dan Bina Marga, saat ini merevitalisasi tempat-tempat publik agar layak anak dan para penyandang disabilitas," kata Ipuk.
Ipuk menambahkan, Dinas Kesehatan setempat juga baru saja meluncurkan Banyuwangi Tanggap Stunting. Dinas Kependudukan memiliki program layanan ke rumah disabilitas dan dinas-dinas lainnya," paparnya.
Katanya, Banyuwangi telah punya peraturan daerah (Perda) tentang penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak. Dan meluncurkan Ruang Rindu (layanan perlindungan dan pemberdayaan bagi anak dan perempuan).
"Banyuwangi juga melaksanakan musrenbang perempuan, anak, dan disabilitas untuk kami menggali permasalahan di kalangan perempuan, anak dan disabilitas. Untuk kemudian dicarikan solusi lewat program-program pembangunan," kata Ipuk.
Ketua Yayasan Mata Hati, Masfufah menyampaikan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional, di antaranya pengukuran, perakitan, dan penyerahan kursi roda oleh Global Village Foundation. Terdapat 160 anak yang mendapat kursi roda yang dirakit sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Kami juga memberikan pelatihan pada orangtua dan guru oleh tim Ruang Rindu, dalam memberikan pelayanan pada anak berkebutuhan khusus. Terutama pada pelayanan berat," ujar Masfufah.
Ada pula kelas mendongeng untuk PAUD, sosialisasi hak dan perlindungan anak, taman bacaan inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk kepengurusan administrasi kependudukan untuk difabel.
"Kami berterima kasih pada Pemkab Banyuwangi. Ketika kami bekerja dan menemukan anak-anak yang kesulitan administrasi,kami langsung koordinasi dan petugas langsung turun ke lapangan untuk memberikan pelayanan dengan datang ke rumah," katanya.
Masfufah mengatakan kegiatan ini untuk menumbuhkan kepedulian aktif induvidu, masyarakat, dan pemerintah pada anak-anak.
"Kami bersama pemkab akan terus melakukan berbagai upaya menciptakan lingkungan yang ramah dan nyaman bagi para disabilitas," tuturnya. (*)
Bupati Banyuwangi peringati Hari Anak bersama penyandang disabilitas
Jumat, 22 Juli 2022 20:03 WIB