Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengemukakan pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan dalam rangka HUT Ke-76 Bhayangkara merupakan salah satu upaya Polri untuk melestarikan budaya bangsa.
"Malam ini diselenggarakan pertunjukan wayang kulit sebagai rangkaian HUT Ke-76 Bhayangjara. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya institusi Polri mendorong pelestarian kebudayaan khususnya wayang kulit. Kami juga mendorong pelestarian budaya yang ada di seluruh negeri," kata Sigit di sela pergelaran wayang kulit di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sabtu malam.
Menurut Sigit, wayang memiliki filosofi yang mengandung banyak nasehat dan masukan bagi kehidupan di masyarakat
Ia mengatakan, lakon yang dimainkan oleh tiga dalang yakni Semar Membangun Kahyangan sebagai perwujudan dari upaya Bangsa Indonesia membangun pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global akibat pandemi COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan dan energi.
"Lakon ini dipilih karena Bangsa Indonesia menghadapi situasi ketidakpastian, hampir dua tahun pandemi, dan situasi global perang Ukraina dengan Rusia berdampak pada masalah energi dan pangan," kata Sigit.
Pada kesempatan itu, mantan Kabareskrim Polri itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan kesatuan, mencegah polarisasi menjelang Pemilu 2024.
Polri menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan cerita Semar Membangun Kahyangan yang dibawakan oleh tiga dalang, yakni Ki Yanto, Ki Anom Dwijokangko dan Ki Anom Sutrisno.
HUT Ke-76 Bhayangkara, Polri lestarikan budaya lewat wayang kulit
Minggu, 3 Juli 2022 6:43 WIB
Malam ini diselenggarakan pertunjukan wayang kulit sebagai rangkaian HUT Ke-76 Bhayangjara