Kediri, Jatim (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kediri, Jawa Timur, menyebut sejumlah daerah di wilayah kerja lembaga itu belum memberikan layanan jaminan kesehatan atau universal health coverage (UHC) kepada warganya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin, Selasa, mengemukakan ada banyak faktor yang menyebabkan daerah itu belum menerapkan layanan UHC tersebut.
"Di wilayah kami ada lima kabupaten dan kota. UHC baru di Kota Kediri dan Kota Blitar. Jadi, memang untuk wilayah kabupaten ini jumlah penduduk besar, di atas 1 juta dan tentunya untuk UHC pemerintah kabupaten harus menyediakan anggaran besar," katanya.
Sesuai dengan data, untuk Kota Blitar dari jumlah penduduk 158.244 orang, capaian peserta adalah 157.454 orang atau 99,50 persen atau UHC lebih dari 95 persen. Untuk Kota Kediri, jumlah penduduknya adalah 292.597 orang dengan capaian peserta adalah 284.550 orang atau 97,25 persen, sudah UHC lebih dari 95 persen.
Untuk Kabupaten Nganjuk, jumlah penduduknya adalah 1.133.909 orang, capaian pesertanya adalah 862.834 orang atau 76,09 persen belum UHC. Di Kabupaten Kediri, jumlah penduduknya adalah 1.673.158 dengan capaian peserta adalah 1.241.156 orang atau 74,18 persen dan belum UHC.
Sedangkan di Kabupaten Blitar, jumlah penduduknya adalah 1.229.275 orang dengan capaian peserta 778.964 orang atau 63,37 persen dan belum UHC.
Ia juga menambahkan, terkait dengan kendala kepesertaan lainnya adalah kemampuan masyarakat membayar iuran dan keinginan untuk mendaftarkan diri dalam program JKN masih rendah.
"Mereka baru mendaftar ketika membutuhkan. Misalnya butuh untuk persalinan, butuh pelayanan kesehatan lainnya baru mendaftarkan. Seharusnya saat ini seluruhnya terdaftar program JKN," kata dia.
Pihaknya koordinasi dengan seluruh daerah terutama yang belum UHC di wilayah BPJS Kesehatan Kediri. Pemda diharapkan bisa menambah anggaran dananya untuk kesehatan masyarakat.
"Kami berupaya koordinasi ke pemerintah daerah. Jadi, pemerintah daerah juga akan menambah anggaran untuk menambah kepesertaan dari APBD. Kami juga gencar untuk melakukan edukasi dan promosi melalui elektronik dan media massa untuk menginformasikan manfaat dan keuntungan menggunakan program JKN," kata dia.
Selain itu, lanjut Ina, sapaan akrab Hernina Agustin Arifin mengatakan bahwa pihaknya juga bergerak ke desa-desa dengan mobile customer service. BPJS Kesehatan Kediri bekerjasama dengan kecamatan mengumpulkan masyarakat di kecamatan dan mereka dibantu untuk pendaftaran dengan mobile customer service tersebut. Diharapkan, dengan layanan itu turut memberikan pengertian kepada masyarakat akan manfaat BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan Kediri sebut sejumlah daerah belum terapkan UHC
Selasa, 14 Juni 2022 22:17 WIB