Kediri (ANTARA) - Sebanyak 70 orang penyandang disabilitas di Kediri, Jawa Timur, mengikuti pelatihan kewirausahaan Jadi Pengusaha Mandiri (Japri) sebagai bentuk dukungan kepada mereka untuk lebih berdaya, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19.
"Kami melaksanakan program entrepreneurship training/pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainee (TOT) yang dilaksanakan bulan lalu," kata Project Director Japri-PWD Muhammad Abdul Sinaga di Kediri, Senin.
Ia mengatakan pihaknya sebelumnya telah melatih sekitar 12 orang warga dari Kota Kediri untuk menjadi pelatih dan selanjutnya ditindaklanjuti dengan puluhan peserta belajar tentang kewirausahaan.
Rencananya, kegiatan akan melibatkan seluruh peserta, namun karena masih pandemi COVID-19, jumlah peserta dibatasi dengan dibagi menjadi empat hari.
"Kegiatan ini seharusnya bisa dilaksanakan dalam waktu satu hari, namun karena masih dalam pandemi, kami membagi 70 peserta dalam empat hari kegiatan. Jadi per hari rata-rata sekitar 17 orang yang dilatih," kata Abdul.
Ia menambahkan mayoritas peserta merupakan penyandang disabilitas tuna rungu. Mereka diberikan modul, yang diharapkan bisa terus bermanfaat.
Abdul juga berharap hasil pelatihan itu bisa ditindaklanjuti kepada rekan-rekannya yang lain, sehingga ilmu yang didapat lebih bermanfaat.
Koordinator Program Japri-PWD Kota Kediri Munawaroh mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dalam tiga tahap.
"Tahap pertama kami laksanakan bulan ini, sedangkan untuk tahap kedua kemungkinan akan kita laksanakan pada bulan Juni mendatang, sedangkan untuk tahap ketiga pendaftaran juga sudah dibuka, hingga terpenuhi kuota 200 peserta," katanya.
Abdul juga berharap dari semua materi yang diajarkan kepada peserta diharapkan mampu dipahami, terutama materi tentang rencana bisnis seperti bisnis model kanvas sehingga peserta bisa langsung memiliki gambaran bagi yang belum punya bisnis maupun yang sudah punya bisnis.
"Nanti peserta tidak hanya menerima materi saja, tapi kami juga akan melakukan diskusi, bahkan malah itu yang lebih kami tekankan, harapannya materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik," ujar dia.
Selanjutnya, pascapelatihan itu setiap peserta juga akan mendapatkan pendampingan selama empat bulan dari tim JAPRI-PWD. Pendampingan itu dilakukan guna memonitor perkembangan peserta utamanya dalam membangun dan mengelola bisnisnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Kediri Luluk Nita Kumala menyampaikan dukungan dari Pemerintah Kota Kediri terhadap kegiatan yang bermanfaat, utamanya bagi para penyandang disabilitas di Kediri ini.
"Kami sangat mendukung penuh kegiatan Japri, melalui program ini saya optimis mampu mempercepat kemandirian para disabilitas utamanya dalam berwirausaha," kata Luluk.
Pemkot Kediri juga aktif dalam memberikan pendampingan dan pembekalan bagi teman-teman disabilitas di Kota Kediri.
Selain itu, Pemerintah Kota Kediri juga aktif memberikan bantuan sosial bagi para penyandang disabilitas baik dalam organisasi maupun mandiri.
Acara digelar dengan protokol kesehatan yang ketat dengan selalu mengenakan masker dan jaga jarak. Selain itu, peserta juga harus selalu mengenakan cairan pembersih tangan ataupun mencuci tangan, demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.