"Banjir kiriman dari Gunung Putri Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, juga merusak fasilitas wisata disini diantaranya paving ditempat parkir yang tergerus banjir serta dipenuhi sampah dan lumpur tipis," kata Direktur Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo, Danial Maulana di Situbondo, Senin.
Ia mengatakan, selain merusak paving dan tempat parkir dipenuhi lumpur tipis dan sampah, banjir akibat luapan air dari drainase yang tidak mampu menampung debit air tersebut juga mengakibatkan beberapa pasir di bibir pantai tergerus air ke laut dan membentuk kubangan.
Tidak hanya itu, katanya, banjir yang terjadi pada Senin siang juga mengakibatkan dua perahu layar wisata yang ditambatkan (diparkir) di pinggir pantai sempat terbawa banjir ke laut, tetapi dua perahu layar berhasil ditarik kembali.
"Selain perahu layar wisata, belasan ban dalam yang biasa disewakan kepada pengunjung wisata juga hilang terbawa banjir ke tengah laut. Oleh karena itu kami akan segera berkirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk segera mencari solusi untuk menanggulangi bencana banjir di kawasan wisata," ucapnya.
Danial menambahkan, pihaknya berharap kepada Pemkab dan Pemprov Jatim dapat segera mengatasi dengan mencari solusinya agar banjir tidak lagi terjadi sebelum berdampak yang lebih besar.
"Yang kami inginkan pemerintah dapat memperbaiki dari hulu dan hilirnya termasuk pembangunan pelengsengan dan drainase (saluran pembuangan air) atau gorong-gorong," tuturnya.
Sebelumnya, banjir di Jalur Pantura Kawasan Wisata Pasir Putih Situbondo kembali terjadi dan menyebabkan lintasan Jawa-Bali macet sekitar 2 kilometer. Dan banjir kiriman dari pegunungan yang bersebelahan dengan objek wisata tersebut lebih besar dibanding sebelumnya dan ketiggian air yang menggenang di jalan raya mencapai 30 hingga 40 cm.
Banjir yang menggenangi jalan raya di Kawasan Wisata Pasir Putih itu terjadi setelah sebelumnya di wilayah Situbondo diguyur hujan lebat selama hampir dua jam yakni sejak pukul 07.30 WIB, tidak lama kemudian drainase (saluran pembuangan air) yang tidak mampu menampung debit air meluber ke jalan raya.
Kemacetan di lintasan Jawa-Bali terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan pada pukul 11.30 WIB air surut dan arus lalu lintas kembali lancar seiring hujan yang mengguyur di wilayah itu mulai reda. (*)
Video oleh : Novi H