Sidoarjo, (Antara Jatim) - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti membenarkan pihaknya menangkap seseorang diduga pelaku mutilasi dengan korban Nuri Artika di rumah kontrakan di Cikupa, Tangerang pada 10 April 2016.
"Kami membenarkan kerja sama dari Polda Metro Jaya, Polres Tanggerang dan Polda Jatim berhasil menangkap AG yang diduga sebagai pelaku mutilasi dengan korban Nuri Artika," katanya saat dikonfirmasi di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Kamis.
Ia mengemukakan, pelaku berinisial AG ini ditangkap di salah satu rumah makan "Selera Bunda" di daerah Karang Pilang, Surabaya pada Rabu (20/4) sore.
"Tadi malam sudah dilakukan interograsi terhadap pelaku ini, namun untuk lebih jelasnya nanti akan dirilis di kantor Polda Metro Jaya untuk mengetahui bagaimana kronologisnya," katanya.
Ia mengatakan, pelaku yang ditangkap ini merupakan utama terkait dengan peristiwa mutilasi tersebut dan saat ini dilakukan pemeriksaan intenstif terkait dengan kasus ini.
"Pelaku selama sepuluh hari melarikan diri ke Surabaya karena sebelumnya pernah bekerja di Surabaya dan bekerja di rumah makan Padang," katanya.
Ia mengatakan, selama di Surabaya pelaku menginap di rumah temannya tetapi temannya tidak mengetahui kalau pelaku ini pernah melakukan tindakan mutilasi tersebut.
"Temannya tidak mengetahui kalau pelaku melakukan tindakan mutilasi, dan pada saat dilakukan penangkapan tersebut tidak ada perlawanan dari pelaku," katanya.
Ia mengatakan, selain menetapkan pelaku sebagai tersangka, petugas juga menetapkan pelaku yang lain yang saat ini sudah ditangkap di Polda Metro Jaya.
"Sudah ada satu rekannya yang ditangkap di Polda Metro Jaya yang diduga membantu dalam proses mutilasi ini," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan tengah hamil dimutilasi hingga 5 bagian. Polisi memburu pelaku mutilasi tersebut sampai ke Surabaya.
Peristiwa membawa pelaku mutilasi di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo sendiri mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian dengan senjata lengkap.(*)