Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu menggelar festival makanan khas daerah setempat yang diikuti 17 peserta dari restoran, rumah makan juga katering, sebagai usaha mendorong terciptanya Pasar Sabtu dan Minggu (Pasar Tugu).
Kepala Bidang Bina Usaha Kesenian dan Budaya Disbudpar Bojonegoro Imam Wahyu, di Bojonegoro mengatakan, festival makanan khas daerah itu merupakan gagasan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ny. Mahfudhoh Suyoto.
Tujuannya, menurut dia, untuk mendorong terciptanya Pasar Tugu, sekaligus mengembangkan wisata kuliner, dengan mengambil lokasi di depan halaman Stadion Letjen H. Soedirman.
"Pasar Tugu akan digelar rutin. Ya, agar pedagang kaki lima di seputaran alun-alun bersedia pindah ke lokasi ini," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam festival makanan yang digelar ini semua makanan yang disajikan merupakan makanan khas daerahnya, antara lain, "wader kali", nasi dengan bungkus daun jati, juga sirup buah jambu merah.
"Semua yang disajikan dalam festival makanan ini semuanya makanan khas daerah kami yang bahannya diperoleh dari lokal," ucapnya, menegaskan.
Ia optimistis digelarkan Pasar Tugu, akan mampu menarik minat wisatawan domestik (wisdom) lokal, juga luar daerah.
"Pengembangan wisata kuliner dilakukan bersamaan dengan pengembangan sejumlah obyek wisata yang sekarang pembangunannya sudah selesai, mulai Waduk Pacal, Wisata Air Dander di Kecamatan Dander dan Kahyangan Api di Kecamatan Ngasem," paparnya.
Ia juga mengatakan bersamaan dengan festival makanan juga akan digelar tari Thengul massal yang diikuti 250 penari.
"Tari Thengul massal semula direncanakan 500 penari, karena sekarang liburan pesertanya hanya 250 penari. Penari lainnya, banyak yang berlibur ke luar kota," tandasnya.
Seorang peserta festival makanan asal Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Ny. Dian Gamayantini, mengaku menampilkan produk olahan minuman kemasan jambu merah, dan belimbing, yang potensinya ada di desanya.
Seorang peserta festival makanan asal Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Ny. Dian Gamayantini, mengaku menampilkan produk olahan minuman kemasan jambu merah, dan belimbing, yang potensinya ada di desanya.
"Di desa saya yang memproduksi minuman kemasan buah jambu merah dan belimbing, selain saya pribadi, juga kelompok di desa," jelas dia.
Hanya saja, lanjutnya, pemasaran minuman kemasan jambu merah dan belimbing masih sebatas memenuhi pesanan instansi dan perseorangan.
"Omzetnya ndak mesti, sebab bergantung pesanan," ucapnya. (*)