Jombang (Antara Jatim) - Ketua Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Saifullah Yusuf akan mengupayakan rekonsiliasi di antara kubu yang berbeda pendapat pascamuktamar yang digelar di daerah ini.
"Otomatis NU punya mekanisme untuk melakukan rekonsiliasi. Secara kultural ada banyak instrumen sosial yang bisa digunakan di NU, misalnya tahlil, manakib," katanya dikonfirmasi terkait adanya pertemuan sejumlah pengurus cabang yang menolak sistem AHWA, Rabu malam.
Ia mengatakan, kegiatan muktamar saat ini sudah hampir selesai, dan sudah 90 persen berlangsung. Saat ini, kegiatan muktamar tersebut sudah tinggal pemilihan Ketua Tanfidziah PBNU.
Ia berharap, muktamirin mengikuti proses muktamar mulai dari awal sampai akhir, sampai terpilih Ketua Tanfidziah PBNU serta penutupan kegiatan. Wakil Gubernur Jatim ini juga mempersilakan jika ada yang kurang puas dan belum sesuai dengan harapan akan diperbaiki bersama. Hal itu menunjukkan sikap dewasa di antara berbagai pihak.
"Inilah proses demokrasi. Kalau toh ada yang kurang puas, kalau ada yang dianggap masih belum sesuai haraan mari diperbaiki," ujarnya.
Ia tetap menegaskan, proses pemilihan terus berlangsung dan setelahnya akan dilakukan penutupan. Kegiatan penutupan itu dilakukan dan dipimpin oleh ketua yang terpilih.
Sementara itu, sampai saat ini proses pemilihan Ketua Tanfidziah PBNU masih terus berlangsung. Untuk Rais Am PBNU telah diputuskan. KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus kembali ditetapkan menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk periode 2015-2020. Pada penetapan itu disebutkan bahwa Gus Mus sebagai Rais Aam PBNU didampingi KH Makruf Amin sebagai Wakil Rais Aam. (*)
Gus Ipul Upayakan Rekonsilisasi Terkait Muktamar
Rabu, 5 Agustus 2015 23:41 WIB
Inilah proses demokrasi. Kalau toh ada yang kurang puas, kalau ada yang dianggap masih belum sesuai haraan mari diperbaiki