BNPT Susun Cetak Biru Pencegahan Terorisme
Kamis, 11 Desember 2014 23:43 WIB
Oleh Anita Permata Dewi
Jakarta (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyusun Cetak Biru Pencegahan Terorisme sebagai panduan dalam upaya pencegahan terorisme untuk semua kalangan.
"Sejak BNPT berdiri pada 2010 belum ada panduan yang bisa dijadikan acuan pencegahan terorisme," kata Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir, saat membacakan pidato Kepala BNPT Irjen Saud Usman Nasution dalam acara Sosialisasi Blue Print Pencegahan Terorisme, di Jakarta, Kamis malam.
Dia menjelaskan berbagai peraturan dan perundang-undangan selama ini belum ada yang secara spesifik membahas paradigma pola pendekatan dan metode pencegahan terorisme.
BNPT melihat berbagai program pencegahan terorisme baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat masih bersifat parsial dan bergerak sendiri-sendiri. "Karena itulah blue print ini dijadikan sebagai panduan bersama agar menghasilkan program dan kegiatan yang sinergis, harmonis serta komprehensif untuk mencegah terorisme," katanya.
Hal ini penting, karena bidang pencegahan adalah garda terdepan dalam penanggulangan terorisme.
Herwan menambahkan, BNPT membutuhkan keterlibatan masyarakat karena upaya untuk mencegah tindakan radikal dan terorisme bukan hanya tugas BNPT dan pemerintah semata.
Dalam penyusunan cetak biru tersebut, BNPT berupaya mengakomodasi masukan dan sasaran dari kementerian, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan LSM.
Penyusunan cetak biru telah melalui berbagai tahapan diantaranya penelitian ilmiah, studi literatur, survei kepustakaan, pengumpulan dan pengolahan data, konsultasi publik, wawancara terbuka, rapat koordinasi, FGD, dan uji publik.(*)