Pemerintah Dukung Kubu Islam Libya Kecam Utusan PBB karena Lalai
Selasa, 4 November 2014 10:45 WIB
Tripoli (Antara/Xinhua-OANA) - Pemerintah yang didukung kubu Islam di Libya mengecam Utusan Khusus PBB untuk Libya Bernadino Leon karena mengabaikan keinginannya untuk ikut dalam dialog nasional guna meredam kerusuhan, demikian laporan media lokal Libya Herald pada Senin (3/11).
Departemen Media Asing, milik pemerintah yang memproklamasikan diri secara sepihak di Tripoli, mengutuk Leon karena tak menghormati hukum di negeri tersebut dan tak ingin berhubungan dengan penguasa saat ini di Tripoli, yaitu aliansi bersenjata Fajar Libya.
Pemimpin Departemen Media Asing Jamal Zubia mengatakan bahwa Fajar Libya ingin ikut dalam dialog nasional, yang diperantarai oleh PBB, guna menanggulangi bentrokan yang berkecamuk di Libya, tapi aliansi bersenjata tersebut tak dipedulikan.
"Kami mengatakan 'ya' buat doalog, tapi anda harus menghormati kami ... Leon mengatur taklima di Tripoli tanpa memberitahu pemerintah padahal hukum mengatakan ia harus memberitahu kami. Leon berasal dari PBB dan, jika PBB tak menghormati hukum negara ini, itu adalah bencana besar, " kata Zumia, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengancam akan menyeret utusan PBB tersebut ke pengadilan jika peristiwa semacam itu terjadi lagi.
Libya telah memiliki dua pemerintah sejak Fajar Libya menguasai Ibu Kota negeri tersebut, Tripoli, pada Agustus. Aliansi bersenjata tersebut sejak itu telah mendirikan pemerintahnya sendiri --yang diberi nama "Pemerintah Penyelamatan Nasional". Sementara itu pemerintah yang diakui masyarakat internasional --yang dipimpin oleh Abdullah Ath-Thinni-- saat ini berada di pengasingan di Kota Tobruk di bagian timur negeri tersebut.(*)