Prajurit Korps Marinir Mendarat di Pantai Banongan
Rabu, 14 Mei 2014 12:03 WIB
Situbondo (Antara Jatim) - Prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo dalam rangkaian Latihan Integrasi Taruna Dewasa Nusantara (Latsitardanus) XXXIV sejak 10 Mei hingga 2 Juni 2014 di Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso.
Penerangan Korps Marinir dalam keterangan kepada Antara di Surabaya, Rabu, pendaratan amfibi prajurit Korps Marinir TNI AL di Pantai Banongan pada Selasa (13/5) itu disaksikan Kadis Komlek Kormar Kolonel Marinir Baedowi, Komandan Menkav-1 Mar Letkol Mar Herkulanus Herry Sintarto, Kabag Renhar Diskomlek Kormar Letkol Mar Edy Cahyo, Pabanren Sops Kormar Letkol Mar Mauriadi, dan Pasops Menkav-1 Mar Letkol Mar Kusyuwono.
Acara itu juga disaksikan Taruna Akademi TNI Tingkat IV, Siswa IPDN dan sejumlah mahasiswa yang sedang mengikuti Latsitardanus yang merupakan latihan Parsial menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2014 itu.
Dalam pendaratan amfibi yang dipimpin Komandan Pasrat Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono, PKBT Letkol Mar Aris Budiadi, Danyon Armed Letkol Mar Kurniawan B.C.P itu tidak hanya melibatkan prajurit Korps Marinir TNI AL, namun juga menurunkan material tempurnya.
Material tempur yang diturunkan antara lain 10 unit BMP-3F, tiga unit PT-76 M, 24 unit BTR-50, empat unit Kapa K-61, dua unit Kapa PTS, empat unit How-105 mm dan satu unit RM-70 Grad serta dua buah perahu karet beserta motor tempelnya.
Seluruh personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL itu melaksanakan latihan Parsial dengan menggunakan KRI Makassar-590, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Mandar-514, dan KRI Teluk Sampit-515. Ada pula, KRI Pulau Rupat, KRI Pulau Rengat dan KRI Rimau.
Latihan pendaratan amfibi diawali dengan taklimat dari Pangkogasgabfib yakni "Daratkan Pasukan Pendarat", kemudian dilanjutkan dengan bantuan tembakan kapal.
Setelah itu, meluncurlah Tank Amfibi PT-76 dan BMP-3F pada gelombang pertama pendaratan, kemudian diikuti gelombang dua dan tiga pendaratan yaitu BTR-50, dan dilanjutkan Sekoci Pendarat Pasukan sebagai gelombang keempat.
Pada gelombang lima dan enam ada empat unit Kapa-61 yang membawa senjata Howitzer 105 mm dan pada gelombang terakhir ada satu buah LCU dengan membawa roket multi laras RM 70 Grad.
Setelah semua personel dan material tempur mendarat, maka penembakan dilakukan dengan Howitzer 105 mm dan roket RM 70 Grad dari Pantai Banongan dengan sasaran berada di daerah latihan Puslatpur Korps Marinir Baluran yang berjarak 20 km.
Latsitardanus itu dibuka Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Lapangan Blambangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, 10 Mei lalu.
Latsitardanus tersebut diikuti sebanyak 1.275 taruna yang terdiri dari 453 orang taruna TNI, 400 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan sisanya mahasiswa dari 11 perguruan tinggi negeri di Pulau Jawa.
"Para taruna ini adalah anak-anak pilihan yang berprestasi, kami berharap akan banyak masukan positif bagi daerah dan khususnya masyarakat yang menjadi tempat tinggal mereka. Semoga bisa menginspirasi anak-anak Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (*)