Hasyim Muzadi: Ratusan Kiai Bahas Masalah Bangsa
Jumat, 14 Maret 2014 22:49 WIB
Oleh Sigit Pinardi
Jakarta (Antara) - Ratusan kiai dan cendekiawan dijadwalkan menghadiri halaqah nasional kebangsaan di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Bandung, 15--16 Maret, membahas masalah bangsa, keumatan, dan keagamaan.
"Para kiai dan cendekiawan ingin menyumbangkan pemikiran untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa, apalagi menjelang pemilu," kata KH Hasyim Muzadi, inisiator halaqah atau sarasehan itu, di Jakarta, Jumat.
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan menjadi narasumber dalam forum itu, antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Ashiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, Ketua PBNU KH Slamet Effendi Yusuf.
Menurut Hasyim, halaqah itu berangkat dari kegelisahan para kiai dan cendekiawan melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini yang dinilai tak menentu.
"Politik rasa transaksi, hukum masih jauh dari rasa keadilan, dan ekonomi masih jauh dari kesejahteraan. Kenapa itu semua terjadi dan bagaimana solusinya? Itu yang menjadi salah satu bahasan dalam halaqah ini," kata mantan Ketua Umum PBNU itu.
Hasyim mengatakan acara serupa sebelumnya dilaksanakan di Pesantren Al-Hikam Depok, bulan lalu. Para kiai menginginkan agar halaqah digelar di daerah.
Menurut Hasyim bukan hal berlebihan jika para kiai turut memikirkan dan berupaya mencari solusi bagi persoalan bangsa, juga bukan sekadar mencari-cari persoalan.
"Dalam sejarah Indonesia, ulama punya peran besar dalam membangun bangsa ini," katanya.
Ia mengatakan halaqah yang digelar selama dua hari itu akan mengeluarkan rekomendasi dan seruan moral untuk kemajuan bangsa Indonesia.
"Setelah mendengarkan uraian dari narasumber, peserta akan merumuskan rekomendasi," katanya.
Setelah di Bandung, acara serupa akan digelar di Banten, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. (*)