Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang di Baghdad
Senin, 23 September 2013 2:54 WIB
Baghdad (Antara/AFP) - Serangan bom bunuh diri pada pemakaman Sunni di Baghdad menewaskan 12 orang, Minggu, kata sejumlah pejabat Irak, sehari setelah pemboman dengan sasaran pelayat Syiah menewaskan lebih dari 70 orang.
Sumber-sumber medis dan keamanan mengatakan, penyerang yang meledakkan bomnya di sebuah tenda pemakaman di daerah Dura di Baghdad selatan juga melukai sedikitnya 30 orang.
Serangan itu terjadi sehari setelah pemboman terhadap pelayat di Kota Sadr, sebuah daerah Syiah di Baghdad utara, menewaskan sedikitnya 73 orang dan melukai lebih dari 200.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang serangan terburuk di Irak sejak 2008 yang tahun ini telah menewaskan lebih dari 4.300 orang.
PBB hari Minggu memperingatkan kemungkinan serangan balasan atas pemboman di Kota Sadr.
"Pembalasan hanya menimbulkan kekerasan lebih lanjut dan adalah tanggung jawab semua pemimpin untuk mengambil tindakan tegas agar kekerasan tidak meningkat," kata Gyorgy Busztin, deputi utusan khusus sekretaris jendral PBB untuk Irak, dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, serangan dalam segala bentuk harus dikutuk.
Serangan-serangan bom di Kota Sadr dan yang terjadi Minggu bukan merupakan yang pertama ditujukan pada pelayat dalam beberapa bulan ini.
Serangan-serangan itu terjadi setelah dua bom meledak Jumat di sebuah masjid Sunni dekat Samarra di sebelah utara Baghdad, menewaskan 18 orang.
Kekerasan Minggu itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.
Lebih dari 800 orang tewas dalam serangan-serangan selama Agustus, yang telah menjadi salah satu bulan paling mematikan di Irak.
Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang.
Jumlah kematian akibat serangan-serangan di Irak telah melampaui 4.200 orang sejak awal tahun ini. (*)