Pyongyang Tidak Ingin Perang
Minggu, 25 Agustus 2013 13:41 WIB
Seoul, (Antara/AFP) - Seorang pejabat penting militer Korea Utara, Sabtu mengatakan Pyongyang tidak ingin perang dan menghargai perdamaian di atas segalanya, sementara kedua Korea berikrar melaksanakan reuni keluarga mereka pertama dalam tiga tahun.
Kesepakatan Jumat untuk menyelenggarakan reuni bulan depan merupakan tanda-tanda kuat bagi pendekatan setelah ketegangan selama beberapa bulan,dengan Pyongyang juga mengusulkan pengaktifan kembali satu proyek industri bersama dengan Seoul.
"Perdamaian lebih berharga ketimbang segalanya karena tujuan umum kami adalah untuk membangun kekuatan ekonomi dan memperbaiki standar hidup rakyat," kata Choe Ryong-Hae, marsekal muda Tentara Rakyat Korut dalam satu pertemuan politik di Pyongyang, Sabtu.
Pernyataan itu disiarkan oleh kantor berita Korut KCNA, yang mengatakan pertemuan itu adalah satu kegiatan tahunan untuk memperingati kebijakan Songun (mengutamakan militer) yang ditetapkan pemimpin Kim Jong-Il almarhum.
"Rakyat Korea tidak menginginkan perang tetapi mengharapkan menghindarkan satu perang yang membunuh saudara-saudara dan menyatukan kembali negara itu... secara damai," kata Choe.
Negara komunis itu akan melakukan "segala usaha yang mungkin untuk mencegah perang baru" di Semenanjung Korea dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama" dengan seluruh negara di dunia, tambahnya.
Choe, direktur biro politik militer yang berpengaruh, adalah seorang staf dekat pemimpin Kim Jong-Un. Ia mengunjungi China Mei sebagai utusan khusus Kim dalam usaha yang agaknya bertujuan memperbaiki hubungan buruk akibat uji coba nuklir Korut Februari lalu.
Korut, setelah mengeluarkan ancaman-ancaman perang nuklir terhadap Seoul dan Washington selama beberapa bulan setelah mendapat kecaman keras terhadap uji coba nuklir itu, baru-baru ini berubah arah dengan memberikan isyarat perdamaian.
Korut menyetujui satu usul Presiden Korsel Park Geun-Hye untuk menyelenggarakan reuni para keluarga yang terpisah akibat Perang Korea tahun 1950-1953, dan menyetujui beberapa prasyarat yang ditetapkan Seoul bagi pembukaan kembali kompleks industri bersama di Kaesong.
Palang Merah Korsel, Sabtu mengumumkan satu daftar 500 calon yang akan ikut dalam reuni keluarga yang akan diselenggarakan 25-30 September di daerah wisata Gunung Kumgang. Daftar itu yang masuk dalam komputer itu menyebutkan usia dan latar belakang keluarga.
Program reuni itu ditangguhkan setelah Korut menembaki satu pulau perbatasan Korsel November 2010, dan pengaktipan kembali kegiatan itu merupakan satu langkah simbolis tetapi penting.
Pyongyang juga menunjukkan satu tanggapan yang relatif bisu pada satu pelatihan militer gabungan AS-Korsel yang telah berlangsung sejak pekan lalu. (*)