TKI Tidak Perpanjang Kontrak di Penang
Senin, 3 Juni 2013 16:56 WIB
Oleh Heru Dwi S
Banda Aceh (Antara) - Banyak tenaga kerja Indonesia, khususnya wanita yang bekerja di sejumlah industri di Pulau Penang, Malaysia, tidak memperpanjang kontraknya, karena mereka terlalu letih bekerja di perusahaan asing tersebut.
Sejumlah TKW yang ditemui di Bandara Internasional Penang, Senin menyatakan, mereka tidak lagi memperpanjang kontrak kerja di Penang, karena ingin istirahat dan mencari kerja di kampung halaman saja.
Siti Fitriani Purba, asal Sumatera Utara menyatakan, dirinya bersama 14 orang temannya tidak lagi memperpanjang kontrak kerja, setelah hampir dua tahun bekerja di industri elektronika.
Dikatakan, selain kelompoknya sebanyak 15 orang, masih ada TKI yang kebanyakan wanita itu tidak lagi memperpanjang kontrak kerja, karena alasan terlalu letih.
Ia menyatakan, selama bekerja TKI diperlakukan secara baik bahkan disamping gaji pokok, mereka juga ada lembur, sehingga bisa memperoleh pendapat Rp5 juta/bulan, sementara gaji pokoknya 900 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp2,7 juta.
Namun, selama bekerja, katanya, para karyawan perusahaan sangat disiplin. Waktu istirahat hanya pada saat makan siang dan shalat.
Sementara itu, TKI lainnya Rini Indarwati menyatakan, TKI yang bekerja di industri elektronik kebanyakan berasal dari Sumatera Utara.
Meskipun jaraknya dekat antara Sumut-Penang hanya membutuhkan waktu 30 menit dengan jasa penerbangan, namun selama bekerja di Penang hampir dua tahun tidak pernah pulang kampung.
"Jadi, habisnya masa kontrak ini, kami manfaatkan untuk pulang kampung. Kalau dapat kerja, saya tidak kembali lagi ke Penang," ujarnya.
Berdasarkan data dari Konsulat Jenderal Indonesia di Penang, jumlah TKI yang bekerja negeri Jiran itu sekitar 5.000 orang.
"Jumlah tersebut belum termasuk seratusan ribu orang yang tidak terdaftar," kata Plt Kepala Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Penang Sofiana Mufidah.
Pulau Penang yang luasnya 293 Km2 dengan penduduk sekitar 1 juta jiwa itu merupakan kawasan industri, sehingga banyak membutuhkan tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
Selain kawasan Industri, Pulau Penang juga terkenal dengan daerah tujuan wisata, sehingga jalur penerbangan dari Indonesia dalam sahari sebanyak 17 kali.(*)