Komunitas Militer Komponen Utama Redam Konflik
Kamis, 16 Mei 2013 13:33 WIB
Oleh Syaiful Hakim
Jakarta (Antara) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, komunitas militer merupakan komponen utama yang berperan sebagai unsur penentu dalam meredam situasi konflik yang terjadi.
"Komunitas militer dapat bekerja sama dengan para pembuat kebijakan politik masing-masing negara. Hasil yang akan dicapai belum tentu akan mengeluarkan 'win-win solution' seperti yang diharapkan para pihak bertikai," kata Panglima dalam amanatnya saat menutup Sidang Umum dan Kongres Dewan Olahraga Militer Internasional atau "Conseile International du Sport Militaire" (CISM) Ke-68 di Jakarta, Kamis.
Namun, lanjut dia, melalui kegiatan seperti CISM maka para petinggi militer dan pembuat kebijakan publik di negara mana pun berada akan memperoleh wawasan positif yang akan mendorong mereka berpikir bahwa perang atau konflik itu hanya akan merugikan kehidupan manusia, dan hanya perdamaian dan persahabatan di dunia hendaknya terus dibangun guna peningkatan harkat dan martabat manusia.
"Itulah sebenarnya sasaran utama CISM," kata Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut, Agus menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan tanda kehormatan CISM berupa "The Order Merit of Grand Officer of CISM".
"Penganugerahan ini tentu akan lebih mendorong diri saya untuk terus meningkatkan peran dan fungsi CISM Indonesia ke tingkat yang lebih baik, sehingga dapat memberikan andil lebih besar pada kawasan serta dunia internasional, sekali lagi melalui kegiatan olahraga militer," ujarnya.
Agus menyampaikan terima kasih kepada Sekretariat Gabungan (Setgab) CISM serta personil pendukung lainnya. Sebab, Setgab CISM telah bekerja keras dalam perencanaan, penyiapan serta penyelenggaran kegiatan Sidang Umum dan Kongres CISM Ke-68 tahun ini.
"Kerja keras saudara-saudara tersebut telah menoreh tinta emas keberhasilan pelaksanaan CISM tahun ini di Indonesia," tuturnya.
Kongres ke-68 CISM bertemakan "Persahabatan Melalui Olahraga" ini digelar untuk merumuskan dan menetapkan rencana strategis dan program tahunan, serta empat tahunan.
Kini, CISM menjadi wadah pertemuan dan persahabatan angkatan bersenjata dari 133 negara anggota, termasuk TNI yang pada 14 April 2010 telah dikukuhkan menjadi anggota ke-133 CISM.(*)