Surabaya Terima Penghargaan Wahana Tata Nugraha
Selasa, 7 Mei 2013 18:45 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya kembali menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha Bidang Lalu Lintas 2013 dari Kementerian Perhubungan untuk kategori kota metropolitan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Eddi, Selasa, mengatakan, piala WTN diserahterimakan langsung oleh Menteri Perhubungan RI kepada Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Surabaya Hadisiswanto Anwar di Jakarta, Senin (6/5) malam.
"Ini merupakan penerimaan WTN ke-17 bagi Surabaya sejak pertama kali diselenggarakan pada 1992," katanya.
Menurut dia, WTN sendiri adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada daerah yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Tujuannya, untuk memberikan motivasi kepada seluruh wilayah guna meningkatkan sarana dan prasarana jalan, terciptanya sistem transportasi yang baik, serta pembenahan organisasi dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Eddi mengatakan Surabaya telah melewati serangkaian proses penilaian yang terbagi dalam tiga tahap. Adapun ketiga tahap tersebut antara lain penilaian administrasi, penilaian teknis dan operasional bidang transportasi, serta penilaian komitmen pemerintah kabupaten/kota.
Pada tahap penilaian teknis dan operasional, lanjut dia, tim juri melakukan sejumlah survei di antaranya meliputi survei ruas jalan, persimpangan, dan angkutan umum. Sedangkan pada tahap akhir, masing-masing pemerintah daerah (pemda) yang lolos diuji paparan untuk mengetahui sejauh mana komitmen yang diusung guna memajukan transportasi.
Akhirnya, lanjut dia, melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KP. 429 Tahun 2013 Tentang Penerima Penghargaan WTN, Surabaya dinyatakan sebagai yang terbaik dalam ajang tahunan tersebut.
"Atas keberhasilan ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, dalam hal ini Satlantas Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak. Dan Terlebih kepada seluruh masyarakat Surabaya," ujarnya.
Eddi mengatakan kesuksesan ini tidak lepas dari beberapa terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya, salah satunya yakni pengoperasian "Intelegence Transport System" (ITS) yang mengatur "traffic light" (TL) secara otomatis berdasarkan kepadatan lalu lintas.
ITS diakui sangat membantu kinerja Dishub maupun polisi dalam mengurai kepadatan kendaraan. Teknologi itu, perlahan tapi pasti, juga sudah mulai menggantikan sistem lama yang masih mengandalkan cara hitung mundur.
"ITS ini awalnya mulai kita terapkan pada 2011. Saat itu baru ada di 14 titik. Tapi sekarang jumlahnya sudah berkembang menjadi 38 titik persimpangan," jelasnya. (*)