Kapolres Gresik Minta Buruh Tidak "Sweeping" Pabrik
Selasa, 30 April 2013 18:03 WIB
Gresik (Antara Jatim) - Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim meminta para buruh yang menggelar aksi demo untuk memperingati Hari Buruh pada Rabu (1/5), tidak melakukan "sweeping" ke pabrik-pabrik dan menjemput paksa buruh lainnya guna mengikuti aksi tersebut.
"Apabila ada buruh melakukan sweeping dan bertindak anarkis, kami akan menindak tegas karena aksi itu menjurus pada tindak pidana," kata Kapolres usai memimpin gelar pasukan jelang peringatan Hari Buruh di Mapolres Gresik, Selasa.
Pihaknya juga menyiapkan sejumlah penyidik untuk memproses apabila ada tindakan anarkis yang dilakukan para buruh.
Ia menjelaskan tindakan tegas harus dilakukan karena seringnya terjadi aksi sweeping atau menjemput paksa para buruh yang sedang bekerja setiap ada peringatan Hari Buruh.
Menurut Kapolres, seluruh pengusaha di Kabupaten Gresik telah sepakat melibatkan perwakilan buruhnya untuk mengikuti aksi Hari Buruh, sebagai antisipasi terjadinya aksi jemput paksa ke dalam pabrik.
Untuk pengamanan peringatan Hari Buruh, Polres Gresik telah menyiapkan sebanyak 1.000 personel dari semua unsur kesatuan, ditambah 100 personel dari TNI dan dua peleton Brimob bantuan dari Polda Jatim.
Selan itu, Polres Gresik juga menyiapkan sejumlah peralatan pengamanan, seperti mobil "water canon", tameng, motor trail, baju antihuru-hara, dan gas air mata. "Semua peralatan itu kita gunakan apabila aksi berlangsung ricuh dan menjurus anarkis," tegas Kapolres.
Adapun lokasi yang menjadi target pengamanan antara lain kantor Bupati Gresik, Disnaker dan gedung DPRD. (*)