Sekjen PBB Sebut Krisis Semenanjung Korea "Sangat Mudah Bergolak"
Kamis, 18 April 2013 11:51 WIB
PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (17/4), menyebut krisis di Semenanjung Korea "sangat mudah bergolak" dan mendesak Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) kembali ke meja perundingan.
"Di Semenanjung Korea, situasi tetap sangat mudah bergolak," kata Ban di dalam pernyataan pembukaan taklimat di Markas PBB di New York, AS. "Masyarakat internasional telah menanggapi dengan tegas tapi terukur terhadap ujicoba nuklir, ancaman dan aksi provokatif lain oleh RepubliK Rakyat Demokratik Korea."
"Perkembangan paling akhir telah memperkuat konsensus internasional bahwa DPRK takkan diterima sebagai negara yang bersenjata nuklir," kata Ban. "Saya terus mendesak pimpinan DPRK agar mengubah jalur dan kembali ke meja perundingan."
Pemimpin PBB itu menjelaskan ia telah berbicara dengan para pemimpin di China, Amerika serikat, Republik Korea (Korea Selatan) dan "banyak negara lain".
"Saya sangat percaya bahwa tawaran dialog belum lama ini oleh Republik Korea itu tulus dan berharap DPRK (Korea Utara) menerimanya dengan serius," kata Ban, mantan menteri luar negeri Korea Selatan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. "Sebagai sekretaris jenderal, saya akan melanjutkan upaya saya guna memfasilitasi dialog yang berarti."
Ketika ditanya apakah ia berpendapat tingkat ancaman peledakan nuklir, atau peluncuran rudal, telah berkurang, Sekjen PBB tersebut berkata, "Ketegangan di Semenanjung Korea dan sekitarnya masih ada dan tetap ada. Itu sebabnya mengapa penting bagi negara terkait di Semenanjung Korea dan sekitarnya untuk melancarkan semua upaya diplomatik mereka, pertama-tama, mengurangi ketegangan sehingga tak perlu ada salah perhitungan atau salah penilaian."(*)