Pegadaian Optimistis Penjualan Logam Mulia Meningkat 2013
Kamis, 10 Januari 2013 14:37 WIB
Surabaya - PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah XII Surabaya optimistis penjualan logam mulia pada 2013 akan meningkat karena minat masyarakat berinvestasi menggunakan emas semakin besar.
"Tren tersebut terlihat mulai tahun 2011. Meski harga emas saat itu sedang tinggi, kinerja penjualan emas lantakan bisa mencapai Rp111,903 miliar," kata Kepala Humas Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya, Adi Arijantoko, ditemui di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, besarnya permintaan pasar logam mulia pada tahun 2011 didukung oleh kondisi perekonomian nasional yang menunjukkan performa baik.
"Situasi tersebut sangat menguntungkan khususnya bagi penjualan emas," ujarnya.
Bahkan, kata dia, secara nasional penjualan emas sebagai alat investasi juga ditunjang oleh banyaknya pelaku perbankan syariah yang menjual emas.
"Akibatnya, pada tahun 2011 banyak investor yang menanamkan modalnya melalui emas. Faktor lainnya yakni pamor instrumen investasi non-emas semakin turun," katanya.
Khusus tahun 2013, target dia, penjualan emas di sini bisa meningkat 25 persen dibandingkan dengan penjualan emas tahun 2012 yang mencapai Rp79,712 miliar.
"Keyakinan tersebut, juga dipicu kondisi harga emas dunia yang meningkat pada saat ini sehingga permintaan masyarakat internasional terhadap emas ikut naik. Salah satunya di China," katanya.
Namun, lanjut dia, hal itu akan berbeda jika harga emas mengalami fluktuasi yang levelnya biasa. Kalau situasi tersebut terjadi maka permintaan menurun. Meski demikian, di wilayah kerjanya penjualan emas lantakan paling ramai yang memiliki berat antara 10-50 gram.
"Tapi di gerai kami tersedia logam mulia dengan berat mulai lima gram hingga satu kilogram," katanya.
Di sisi lain, ia menyatakan, kinerja penjualan emas pada tahun 2012 turun bila dibandingkan tahun 2011. Penyebabnya, mulai diberlakukan kebijakan tentang pembatasan penjualan emas di bank syariah.
"Selain itu, disebabkan harga emas tahun 2012 kian meningkat menjadi Rp514.000 pergram dibandingkan selama tahun 2011 hanya di posisi Rp400.000 pergram. Kenaikan harga itu juga dipublikasikan media massa sehingga menurunkan animo pasar Indonesia untuk membeli emas," katanya. (*)