Sebuah Ruko di Trenggalek Ludes Terbakar
Jumat, 14 Desember 2012 12:48 WIB
Trenggalek - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memperkirakan, penyebab kebakaran pada salah satu rumah toko (ruko) di Kecamatan Gandusari, Jumat dinihari, sekitar pukul 02.00 WIB berasal dari arus pendek atau konsleting arus listrik.
"Tadi pagi saudara Heri, pemilik ruko yang terbakar sempat kami tanya soal insiden kebakaran yang dialaminya. Dia menyebut bahwa sambungan listrik di bagian depan rukonya memang tidak sempurna dan hanya dicantolkan begitu saja," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto, Jumat.
Ia menjelaskan, selain faktor konsleting listrik, kebakaran hebat diperparah oleh ledakan dua jerigen berisi bensin serta sejumlah tabung elpiji berukuran tiga (3) kilogram. Api dengan cepat melahap sebagian besar bangunan ruko yang terbuat dari bahan anyaman bambu.
"Jadi begitu api menyala langsung menyambar bensin yang ada di dalam toko, sehingga api cepat sekali membesar dan menghanguskan seluruh bagian rumah beserta isinya," ujarnya.
Budi menambahkan, mobil pemadam kebakaran (damkar) milik BPBD Trenggalek yang datang ke lokasi kejadian 30 menit setelah terjadi kebakaran tidak mampu menyelamatkan bangunan non-permanen tersebut.
"Karena api benar-benar cepat, maklum karena bangunannya berupa bambu. Jadi ketika kami sampai di lokasi itu sudah habis semuanya dan tidak ada yang bisa diselematkan," imbuhnya.
Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Heri Setyanto (28), pemilik ruko yang juga warga Desa Wonorejo, Kecamatan Gandusari menuturkan, kebakaran yang menimpa tempat usaha sekigus rumahnya tersebut berawal saat ia bersama anak dan istrinya sedang tertidur pulas.
"Tiba-tiba ada suara benda terbakar dan ternyata api sudah mulai membesar di bagian depan toko, saat itu saya langsung berusaha menyelamatkan anak dan istri keluar melalui pintu belakang," ujarnya.
Heri mengaku setelah berhasil mengeluarkan anggota keluarganya, ia berberusaha masuk kedalam toko untuk menyelamatkan harta bendanya, namun begitu masuk tiba-tiba terdengar ledakan dari tabung gas.
"Akhirnya saya urungkan, kemudian saya mencoba masuk lagi untuk mengambil uang tapi muncul lagi ledakan dari tabung LPG, saya langsung lari menyelamatkan diri, takutnya kalau 14 tabung elpiji itu meledak bareng," imbuhnya.
Puluhan warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu lagsung semburat keluar rumah dan berusaha memberikan pertolongan dengan melakukan upaya pemadaman api menggunakan peralatan seadanya. Warga juga berupaya melokalisir amuk api agar tidak merembet ke rumah yang lain di sekitarnya.
Akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Hal itu karena nyaris tidak satupun harta bendanya bisa terselamatkan.
"Bisa menyelamatkan anak istri saja sudah beruntung, di dalam toko itu ada dua buah kulkas, satu sepeda motor, televisi, termasuk uang saya juga ikut terbakar," tuturnya. (*)