Kairo - Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb pada Selasa memimpin pertemuan beranggotakan sejumlah tokoh termasuk pemuka Islam dan gereja Koptik untuk menengahi konflik politik di Mesir yang kian meruncing.         "Semua pihak akan dilibatkan untuk satu pertemuan dalam mencari titik temu mengakhiri krisis politik saat ini," demikian pernyataan hasil pertemuan pemuka agama yang dibacakan Penasihat Syeikh Al Azhar, Prof Hassan Al Shafie usai pertemuan.         Selain pemuka agama, hadir pula dalam pertemuan prakarsa Al Azhar itu beberapa tokoh partai, di antaranya Ayman Nour, tokoh oposisi di masa rezim terguling Presiden Hosni Mubarak dan Gerakan 6 April, salah satu kelompok utama yang mempelopori Revolusi 25 Januari 2011.         Presiden Moursi lewat Juru Bicaranya, Yasser Ali mengatakan, pihaknya telah membuka pintu dialog, dan menghormati unjuk rasa damai sebagai bagian dari demokrasi.          Sementara itu, ribuan pendukung oposisi memenuhi Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo, untuk menentang Dekrit Presiden Mohamed Moursi yang dianggap tidak demokratis.          Bundaran Tahrir ditutup dan diduduki oposisi sejat Jumat (23/11) lalu, dan berjanji akan mendudukinya hingga dekrit tersebut dicabut.          Tokoh oposisi utama, Mohamed Elbaredai dan dua mantan calon presiden yang dikalahkan Mohamed Moursi, yaitu Amr Moussa, Hamdun Sibahi bergabung dalam unjuk rasa di Bundaran Tahrir. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012