Surabaya - Empat kandidiat calon ketua DPW Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Jawa Timur bersaing ketat di Konferensi Wilayah (Konferwil) DPW Sarbumusi Jatim yang digelar di gedung Bapelkes Surabaya, Sabtu. Keempat calon itu adalah Ansori Ahmad (Ketua DPW Sarbumusi Jatim/Incumbent), Idris Ismail (Sekretaris DPW Sarbumusi Jatim), Sholahudin Sulaiman (mantan Sekretaris DPW Sarbumusi Jatim periode sebelumnya), dan Muchid Efendi (Ketua DPP Sarbumusi). Ketua DPC Saburmusi Surabaya Imam Muhlas mengatakan beberapa DPC Sarbumusi kabupaten/kota di Jatim menghendaki adanya perubahan. "Kami menilai 5 tahun DPW Sarbumusi Jatim di bawah kepemimpinan Ansori tak ada perkembangan signifikan. Koordinasi yang dilakukan DPW dengan DPC terhadap perkembangan isu apapun lamban," kata Ketua DPC Saburmusi Surabaya Imam Muhlas. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menginginkan adanya figur yang koordinatif atau yang bisa melakukan komunikasi dengan DPC-DPC se-Jatim. "Ini yang kami nilai lemah di kepengurusan sekarang," ujarnya. Hal sama juga diungkapkan Ketua DPC Sarbumusi Pasuruan, Suryono. Ia mengatakan DPW seharusnya segera merespons terhadap perkembangan isu apapun, terutama di Jatim. "Pengurus jangan hanya 'wait and see'. Buruh itu tiap hari butuh makan, tidak harus menunggu," tandasnya. Untuk itu, ia berharap calon ketua ke depan punya komitmen kuat untuk memajukan organisasi. Selain itu, harus koordinatif ke dalam maupun keluar. "Ini yang tak dilakukan pengurus sebelumnya. Mereka kurang aktif, dan ini jadi pangkal lambannya kontribusi terhadap organisasi," ungkapnya. Sementara itu, Muchid Efendi yang namanya masuk bursa calon ketua, ketika dikonfirmasi mengaku sebenarnya dirinya tidak punya keinginan untuk maju. Namun kalau DPC-DPC menghendaki, dirinya siap menjalankan amanah tersebut, dan siap melakukan perubahan organisasi. Soal DPC mana saja yang mendorong dan mendukung untuk maju, Muchid menyatakan, tak bisa menyebutkan. Tapi ada beberapa DPC yang mendorongnya untuk maju. "Ya, kalau DPC menghendaki, kita siap saja. Tapi saya tak terlalu berambisi karena sudah memegang jabatan ketua DPP Sarbumusi," tandasnya. Ditanya soal kepengurusan DPW Sarbumusi Jatim periode 2007-2012 lalu, Muchid mengaku banyak yang harus dibenahi. Salah satunya adalah lemahnya koordinasi dan konsolidasi dengan DPC-DPC di Jatim. Dimana, selama 5 tahun kepemimpinan Anshori Ahmad DPC-DPC tak ada perkembangan. Semua ini, lanjut dia, disebabkan pengurus tak berlatar belakang aktivis sehingga pengalaman untuk mengatur organisasi kurang bagus. Sarbumusi ini adalah anak organisasi dari Nahdlatul Ulama (NU), seharusnya bisa berkembang dengan baik. "Selama 5 tahun ini tak ada DPC lagi. Di Jatim kan ada 38 kabupaten/kota, tapi hanya memiliki 22 DPC, dan itupun yang aktif sekitar 18 DPC saja, di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Malang, Jember dan Banyuwangi," tandasnya. Bahkan yang membuat ia prihatin adalah di Pulau Madura yang notabene basis NU, tak memiliki cabang (DPC). "Ini jadi PR bagi pengurus mendatang untuk mengembangkan organisasi ini. Kalau bisa di seluruh Jatim memiliki cabang," tuturnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012