Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Sidoarjo mendorong pengembangan dan penerapan Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). 

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua ISNU Jatim Afif Hasbullah dalam kegiatan seminar pendidikan bertajuk "Integrasi Kurikulum Cinta dan Deep Learning dalam Meningkatkan Kesadaran Pendidikan di Era Artificial intelligence" di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, menyatakan bahwa kurikulum baru tersebut dapat membimbing pendidikan agama menjadi lebih utuh, manusiawi, dan berfokus pada penanaman nilai-nilai kasih sayang, empati, dan kemanusiaan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang beradab.

"Kurikulum bukan sekedar kita menjalankan tugas, tetapi harus ada hakikat dan tujuan untuk menghasilkan generasi yang bermartabat dan generasi yang berakhlak baik," kata Afif dalam keterangannya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.

Menurutnya, hal tersebut bertujuan membentuk generasi yang cerdas secara intelektual, beriman, berakhlak mulia, toleran, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan.

Selain itu, kesuksesan proses pendidikan dan peserta didik yang bermanfaat di masyarakat, dinilainya juga bergantung pada kualitas para guru dan tenaga pendidik. 

Afif menyatakan bahwa upaya melalui kurikulum berbasis cinta dan deep learning ini dapat menuntun generasi muda Indonesia yang lebih baik dan lebih maju di masa depan serta dapat meningkatkan kualitas para guru dan tenaga pendidik.

Sementara itu, Kepala Dispendikbud Sidoarjo Tirto Adi menyatakan pentingnya integrasi kurikulum cinta dan deep learning demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa mendatang. 

"Harus terintegrasi dalam penerapannya. Sehingga, generasi kita di masa depan berakhlak mulia dan memahami adab di atas ilmu pengetahuan dan kecerdasan," kata Tirto.

Pewarta: Fahmi Alfian

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025