Kairo - Amerika Serikat memuji upaya diplomatik secara intensif oleh Presiden Mesir Mohamed Moursi sehingga tercapai gencatan senjata pada Rabu malam.
"AS sangat menghargai keberhasilan pemerintah dan Presiden Moursi mencapai kesepakatan dengan pihak Palestina dan Israel dalam gencatan senjata," kata Menlu Hillary Clinton dalam jumpa pers dengan timpalannya, Menlu Mesir Mohamed Kamel Amr di Kairo pada Rabu malam, Kamis dinihari WIB.
Menlu Amr dalam konferensi pers tersebut mengumumkan gencatan senjata di Jalur Gaza mulai Rabu pukul 21.00 waktu Kairo atau Kamis dinihari pukul 02.00 WIB.
Gencatan senjata tersebut sedianya diumumkan pada Selasa (20/110 malam, namun ditunda akibat bersitegang antara Hamas dan Israel.
Hamas menginginkan gencatan senjata disertai pencabutan blokade Israel terhadap Jalur Gaza, namun ditolak negeri Yahudi tersebut.
Sejak meletusnya saling serang roket antara Hamas dan Israel pada Rabu (14/11) silam, Mesir melancarkan upaya diplomasi dengan berbagai pihak untuk gencatan senjata.
Presiden Moursi sebelumnya menginstruksikan Perdana Menteri Hesham Qandil mengunjungi Gaza dan bertemu dengan PM Hamas, Ismail Heniyeh untuk menyampaikan solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina.
Menlu Mesir juga berkunjung ke Kota Gaza bersama para Menlu Liga Arab yang dipimpin Sekretaris Jenderal Liga Arab dalam upaya serupa.
Pertempuran delapan hari itu menewaskan lebih dari 130 warga Palestina dan sedikitnya tiga warga Yahudi.
Israel dikejutkan dengan tembakan roket pejuang Hamas yang untuk pertama kalinya mencapai ibu kota Israel, Tel Aviv dan kawasan Jerusalem.
Pertempuran hebat itu pecah sejak terbunuhnya pemimpin Ezzuddin El Qassam, sayap militer Hamas, Ahmad Al Jabaari pada Rabu lalu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012