Lamongan - Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PLP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, Chadin Annas, mengatakan penderita penyakit difteri atau penyakit saluran pernafasan atas yang ditandai dengan sakit tenggorokan dan demam rendah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meningkat. Chadin, Srlasa, mengatakan, sampai dengan awal November 2012 tercatat penderita difteri berjumlah enam orang, sedangkan tahun 2011 sampai bulan yang sama hanya tercatat empat orang. Meski mengalami peningkatan, Annas mengaku, wilayah Kabupaten Lamongan masih terhitung aman, sebab dari hasil pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, semua penderita difteri di Lamongan dinyatakan negatif. "Semua penderita difteri di Kabupaten Lamongan sudah diperiksakan dan dinyatakan negatif, sehingga jika dibandingkan dengan beberapa daerah yang sebagian dinyatakan positif dan masuk dalam kejadian luar biasa terhadap penyakit ini, maka Lamongan masih aman," katanya. Sementara itu, Dinkes Lamongan juga terus melakukan pencegahan dengan menjalankan prosedur tetap penanganan penyakit difeteri. "Cara pencegahan salah satunya adalah, dari 20 orang yang ditengarai pernah melakukan kontak dengan penderita difteri, maka pemkab memeriksanya dengan rutin sehingga pencegahan bisa dilakukan," katanya. Selain itu, pemkab juga melakukan pemberian imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) secara gratis sebanyak tiga kali di setiap Posyandu. "Untuk usia dini, Dinkes juga memberikan vaksinasi pada setiap siswa SD yang kedapatan belum pernah diimunisasi," katanya. Sementara itu, enam penderita difteri tahun 2012 terjadi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Solokuro, Karanggeneng, Tikung, Lamongan dan Ngimbang. Sedangkan penderita di tahun 2011 terjadi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Deket, Turi, Ngimbang serta Laren.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012