Jember - Sebanyak 530 ribu anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengikuti imunisasi difteri dalam rangka program sub pekan imunisasi nasional (PIN) sejak Senin hingga 24 November 2012. "Mulai hari ini imunisasi difteri secara massal dilakukan secara serentak dan bertahap di 31 kecamatan di Kabupaten Jember yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit difteri," kata Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis. Menurut dia, sub PIN difteri digelar di sejumlah lokasi antara lain sekolah, posyandu, polindes, puskesmas, dan puskesmas pembantu dengan sasaran imunisasi anak usia 2 bulan hingga 15 tahun. "Proyeksi kita sebanyak 564 ribu anak, namun hingga kini yang sudah terdata sebanyak 530 ribu anak yang mengikuti imunisasi difteri secara massal," tuturnya. Sebagian anak yang belum masuk dalam data Dinkes, lanjut dia, petugas akan terus turun ke rumah-rumah untuk mencari anak yang belum mendapatkan munisasi karena Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten penyumbang kasus difteri di Jatim. "Untuk melakukan imunisasi massal difteri tersebut, kami menyiagakan sebanyak 920 perawat, dokter, bidan, sukarelawan, dan kader kesehatan yang tersebar di 31 kecamatan di Jember," paparnya. Ia menjelaskan, beberapa sekolah mengajukan permohonan untuk melaksanakan imunisasi difteri di sekolah masing-masing seperti PAUD Yasmin di Universitas Muhammadiyah Jember dan SMP Negeri 9 Jember yang menggelar imunisasi hari ini, sehingga petugas dari Dinkes Jember datang ke sana. "Imunisasi dilaksanakan di setiap sekolah dari tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP), sehingga diharapkan tidak ada anak-anak yang luput dari sasaran imunisasi massal difteri," katanya menjelaskan. Yumarlis mengatakan tanda dan gejala difteri meliputi sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, dan pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan menggigil. "Penyakit difteri tergolong penyakit yang menular dan perlu diwaspadai. Kalau dibiarkan dimungkinkan bisa bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kematian," katanya. Data di Dinkes Jember mencatat kasus difteri di Jember sejak Januari hingga November mencapai 51 kasus, dengan dua penderita di antaranya meninggal dunia.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012