Surabaya - Sebanyak 33 teknisi museum se-Indonesia belajar cara "menjual" museum kepada tiga museum di Jawa Timur yakni Museum Seni "House of Sampoerna" (HoS) Surabaya, Museum Kesehatan Surabaya, dan Museum Mpu Tantular di Sidoarjo. "Ke-33 teknisi museum itu berasal dari museum tingkat provinsi, museum kementerian, dan museum swasta," kata Kasubdit Registrasi Nasional, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Syaiful Mujahid, di Surabaya, Jumat. Didampingi ketua panitia workshop 'penyajian' museum, Dewi Yulianto, ia menjelaskan puluhan teknisi museum peserta workshop "penyajian" museum di Surabaya pada 5-9 November 2012 itu merupakan bagian dari revitalisasi museum yang dicanangkan pemerintah melalui "Gerakan Nasional Cinta Museum" sejak tahun 2009. "Selama workshop yang mendapat dukungan dari Unesco itu, para peserta mendapatkan materi dari IKJ, British Museum, mantan Kepala Museum Mpu Tantular, dan sebagainya, lalu mereka juga melakukan pembelajaran tentang penyajian lapangan pada tiga museum di Jatim," katanya di sela-sela kunjungan ke Museum Seni HoS. Menurut dia, workshop itu bertujuan untuk mengajarkan kepada para peserta untuk melakukan revitalisasi museum di daerahnya melalui "penyajian" yang berbeda dari sebelumnya dalam tiga hal yakni tata cahaya (ligting), tata letak (kreasi koleksi), dan tata informasi (urutan narasi atau label). "Target kami akan ada perubahan dalam penyajian museum di Indonesia, misalnya mereka menata letak koleksi museum secara informatif dan bila perlu mereka juga melakukan riset pengunjung untuk perbaikan museum secara berkesinambungan sesuai harapan pengunjung," katanya. Misalnya, pembelajaran kepada tiga museum di Jatim mengajarkan berbagai model "penyajian" yang mengarahkan museum sebagai "museum edutainment" atau museum yang menghibur dan sekaligus mendidik, sehingga menarik para pengunjung, terutama generasi muda. "Dengan pembelajaran itu, para peserta akan mengalami peningkatan kemampuan dan profesionalisme dalam penyajian koleksi museum, sehingga museum tidak lagi dikenal sebagai tempat yang kuno, kotor, dan kumuh, namun tempat belajar yang menarik bagi publik," katanya. Hingga kini, Kemendikbud memang masih mampu melakukan revitalisasi pada 33 museum se-Indonesia sejak 2009 hingga 2012, meski di seluruh Indonesia ada 285 museum. "Itu karena keterbatasan dana, karena revitalisasi satu museum saja membutuhkan dana puluhan miliar, namun kami akan terus berkomitmen melakukan revitalisasi, termasuk dengan mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, karena revitalisasi museum itu untuk kepentingan daerah juga," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012