Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menggandeng Departemen Teknologi Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menggelar pelatihan pengolahan sampah berkelanjutan sebagai upaya mewujudkan Kota Madiun bebas sampah tahun 2027.

Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur, Kewilayahan, Perekonomian, dan SDA Bapelitbangda Kota Madiun Mas Kahono Pekik Hari dalam keterangannya di Madiun, Sabtu, mengatakan pelatihan diikuti oleh kelompok masyarakat (pokmas), pelaku usaha hotel, industri, rumah makan, katering, serta perangkat daerah terkait.

"Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pemerintah daerah, sekaligus meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan Kota Madiun yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan," ujarnya.

Menurutnya, pelatihan tersebut membahas tentang empat tema strategis dalam pengolahan sampah berkelanjutan dalam mewujudkan Kota Madiun bebas sampah. Tema tersebut meliputi pengelolaan limbah cair, implementasi Life Cycle Analysis (LCA), pengelolaan kualitas udara dan ruang terbuka hijau, serta pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.

"Kolaborasi ITS dengan Pemkot Madiun menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia akademik dan pemerintah mampu memberikan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan perkotaan," katanya.

Seperti diketahui, Pemkot Madiun di bawah kepemimpinan Wali Kota Maidi memiliki target bebas sampah pada tahun 2027. Untuk itu Pemkot Madiun berupaya melakukan transformasi pengelolaan gunungan sampah pasif di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo menjadi kawasan hijau produktif dengan Proyek Piramida Giza Bukit Buah.

Sedangkan pengelolaan sampah dari rumah tangga, Pemkot Madiun mendorong agar sampah tersebut dipilah dan diproses dengan alat insinerator di tingkat Tempat Penampungan Sementara (TPS) dengan melibatkan petugas dan pokmas di tiap kelurahan.

Pemkot juga mendorong pelaku usaha hotel, industri, rumah makan, dan katering mampu mengolah limbah mereka, salah satunya dengan ikut terlibat dalam pelatihan dengan ITS tersebut.

Pemkot Madiun juga melibatkan masyarakat untuk terlibat dalam bank sampah serta Kampung Proklim (Program Kampung Iklim). Saat ini sudah ada sebanyak 60 Kampung Proklim di Kota Madiun. Rata-rata Kampung Proklim tersebut merupakan lingkungan RT dan RW di tiap-tiap kelurahan.

Melalui Proklim, pemkot ingin meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungannya. Salah satunya dengan turut menjaga kesinambungan alam dengan berbagai kegiatan seperti penghijauan, pengelolaan sampah, dan kebersihan lingkungan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025