Surabaya - Data PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyebutkan, ekspor pasir besi melalui Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, sulit mencapai target bisnis selama tahun 2012 karena kinerjanya kian turun. "Sampai September lalu, ekspor pasir besi kami melalui Tanjung Intan turun menjadi 1.251.925 ton. Padahal realisasi ekspor pasir besi pada tahun lalu bisa mencapai 1.457.069 ton," kata Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), Edi Priyanto, di Surabaya, Selasa. Kalau pada awal tahun 2012, jelas dia, realisasi ekspor pasir besi yang menjadi komoditas unggulan Pelabuhan Tanjung Intan antara 200.000 hingga 300.000-an ton per bulan. Namun, kini kinerjanya per bulan turun menjadi hanya 30.000an. "Selama tahun 2012 target ekspor pasir besi melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ditetapkan 1.760.000 ton," ujarnya. Penurunan ekspor pasir besi, tambah dia, ikut dipengaruhi pemberlakuan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral dan larangan ekspor produk-produk pertambangan jenis tertentu dalam kondisi mentah (raw material). "Dalam Peraturan Menteri ESDM itu disebutkan setiap jenis komoditas tambang mineral logam tertentu wajib diolah dan atau dimurnikan sesuai dengan batasan minimal pengolahan dan atau pemurnian," katanya. Selain itu, kata dia, setiap jenis komoditas tambang mineral bukan logam tertentu juga wajib diolah sesuai dengan batasan minimum pengolahan. "Akibatnya penurunan ekspor pasir besi mulai tampak setelah bulan Mei 2012. Lalu, pada bulan Juni dan Juli 2012 justru kinerja ekspor pasir besi nihil," katanya. Meski terjadi penurunan ekspor pasir besi, Manajer Operasi dan Komersial PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan, I Putu Sukadana, melanjutkan, tampak peningkatan kegiatan bongkar muat pada jenis barang lainnya. "Komoditas yang dominan untuk bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Intan di antaranya klinker, semen, bijih gandum, gula mentah, pupuk, dan batubara," katanya. Di sisi lain, terkait kunjungan kapal, ia mengemukakan, sampai dengan September 2012 mencapai 1.363 unit atau setara 16.157.544 Gros Tonage (GT). "Realisasi tahun lalu sebanyak 2.043 unit atau setara dengan 23.797.819 GT," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012