Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih telah diakomodasi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
"Program strategis nasional ini, diantaranya MBG, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih. Kami memang harus mengalokasikan di dalam APBD Perubahan," kata Wahyu seusai Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Laporan Badan Anggaran tentang Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) di Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Wahyu menyebut penetapan program prioritas nasional agar ter-cover di dalam APBD Perubahan memang menjadi arahan dari pemerintah pusat.
Kemudian, itu juga ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah setempat dengan menerbitkan aturan teknis untuk pelaksanaannya, berupa Peraturan Wali Kota Malang.
Mekanisme pergeseran anggaran telah dikonsultasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan persetujuan.
"KUA-PPAS perubahan ini sebenarnya terkait efisiensi sudah ada tiga peraturan wali kota yang keluar dan itu memang sesuai dengan ketentuan, pergeserannya dilakukan sebelum penetapan APBD Perubahan," ucap dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyampaikan telah berkoordinasi dengan Pemkot Malang mengenai pelaksanaan program prioritas nasional di wilayah setempat.
"Kami sudah berkoordinasi dan ini merupakan komitmen Pemda Kota Malang untuk melaksanakannya di sini," kata Amithya.
Menurut dia, MBG, Sekolah Rakyat, maupun Koperasi Merah Putih sangat penting karena bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
"Diharapkan bisa disambut dengan baik, bagaimanapun ini bagus untuk masyarakat," ucapnya.
Ia menyampaikan terakomodasinya program prioritas di dalam APBD Perubahan tak akan mengganggu keseimbangan anggaran Kota Malang.
Apalagi di dalam APBD Perubahan tidak ada anggaran yang diperuntukkan untuk pengerjaan proyek yang sifatnya mayor.
"Kalau proyek yang sifatnya besar tidak ada ya" tuturnya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025