Bojonegoro - Camat Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Nanang Setyo Yuliono mengemukakan, polusi yang ditimbulkan dari pekerjaan proyek Blok Cepu, menjadi pemicu tingginya penderita infeksi saluran pernapasan atas/akut (Ispa) di kawasan sekitar proyek migas tersebut. "Saya tidak lagi memperkirakan, berani memastikan meningkatnya penderita Ispa warga di sekitar proyek, karena pengaruh polusi debu," katanya di Bojonegoro, Selasa. Nanang yang sebelum itu menjabat sebagai Camat Ngasem menjelaskan, polusi debu terjadi setelah pekerjaan pengurukan tanah pedel, juga tanah batu kapur berlangsung di sejumlah titik yang akan dimanfaatkan proyek migas Blok Cepu di Kecamatan Ngasem, sejak Juni. "Penderita Ispa terbanyak, terutama warga yang pemukimannya dekat dengan proyek migas Blok Cepu," ucapnya, mengungkapkan. Ia menambahkan, kontraktor proyek Blok Cepu tahap I, PT Tripatra Jakarta mulai menurunkan tim kesehatan untuk menangani warga yang menderita terkena dampak polusi debu, pekan lalu. Sementara itu, data di Kantor Dinas Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita Ispa yang menjalani perawatan di puskesmas di wilayah Kecamatan Ngasem (termasuk Kecamatan Gayam), Kalitidu, dan Purwosari, sejak Januari hingga Agustus mencapai 5.367 pasien. Di wilayah yang masuk kawasan migas Blok Cepu itu, jumlah penyakit tertinggi yang diderita warga dibandingkan dengan penyakit lainnya seperti observasi febris, penyakit tekanan darah tinggi, tukak lambung dan diare yaitu penyakit Ispa dengan jumlah 2.280 pasien. Di Kecamatan Kalitidu, setelah penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat, penyakit Ispa yang menjalani perawatan menduduki posisi kedua dengan jumlah 1.593 pasien dan di Kecamatan Ngasem, jumlah penderita Ispa sebanyak 1.494 pasien. "Kami masih melakukan pendataan jumlah warga penderita Ispa, pada September ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Harjono. Menanggulangi polusi debu di sekitar kawasan proyek minyak Blok Cepu, menurut dia, masih bisa ditangani dengan meningkatkan penyiraman air di sejumlah titik yang berpotensi menimbulkan polusi. "Pembagian masker kepada warga, saya kira belum perlu," ucapnya, menambahkan. Sebelum itu, "Field Public and Government Affairs Manager MCL, Rexy Mawardijaya menyatakan, PT Tripatra Jakarta sudah diminta memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di sekitar proyek minyak Blok Cepu. Selain itu, katnya, penyiraman air di sejumlah lokasi yang berpotensi menimbulkan polusi dilakukan dengan mengerahkan 23 truk tangki air, dengan intensitas sehari empat kali/truk.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012