Madiun - Bupati Madiun Muhatrom menyatakan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2012 Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih sekitar 60 persen dari Rp1,86 triliun. atau tergolong rendah atau lambat karena kini telah memasuki akhir tahun. "Idealnya pada semester kedua ini serapannya bisa mencapai 70 hingga 80 persen. Apalagi ini mulai memasuki akhir tahun yang tinggal tiga bulan lagi," ujar Bupati Madiun Muhtarom, kepada wartawan, Sabtu. Pihaknya menilai lambatnya penyerapan APBD 2012 karena alasan klise. Yakni belum turunnya petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksana (juklak) penggunaan anggaran, terutama untuk dana alokasi khusus (DAK). Keterlambatan juknis dan juklak ini berdampak kurang bagus pada penyerapan APBD. Muhtarom memberi contoh, DAK pendidikan tahun 2011 yang hingga kini belum terserap. Kondisi ini terjadi karena aturannya masih "nyantol" di pusat dan belum turun ke daerah. "Kalau DAK 2010 sudah jalan, pihak Dinas Pendidikan sudah berjanji akan menyelesaikan tahun ini. Sedangkan 2011 masih dalam proses," terangnya. Pelaksanaan DAK pendidikan 2011 harus menggunakan sistem lelang atau dikerjakan pihak ketiga. Sehingga butuh proses lama untuk menyerapnya. Berbeda dengan DAK tahun 2012 yang menggunakan mekanisme swakelola. Pihak sekolah penerima DAK diberi hak untuk melakukan rehabilitasi sendiri. "Saya sudah memanggil Kepala Dinas Pendikdikan. Dia berjanji untuk segera menyerap anggaran tersebut. Serapan rendah juga terjadi pada anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau atau DBHCT," katanya. Agar serapan berjalan normal, pihaknya telah meminta Wakil Bupati Iswanto dan Sekretaris Daerah Soekardi untuk terus memantau dinas atau satuan kerja pengelola anggaran dalam penyelesaian programnya. Pihaknya optimistis, dana APBD 2012 akan terserap maksimal di sisa waktu tahun ini. "Saya sudah meminta Wabup dan Sekda untuk "ngopyak-ngopyak" satker yang serapannya rendah. Sebab, jika serapan dana tidak maksimal, maka bisa berpengaruh pada pemberian anggaran berikutnya dari pusat. Saya juga sudah minta Inspektorat untuk turun terkait rendahnya serapan ini," kata Bupati. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012