Kediri - Sebanyak 70 pedagang di Kediri, mendapat pelatihan usaha agar mereka bisa mengembangkan usaha mereka. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan (KPP) Kota Kediri Agus Suharyanto, Jumat mengemukakan pelatihan ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan para pedagang sehingga bisa mengelola usahanya dengan baik dan berkembang. "Kami bina para pedagang ini. Kami mencoba untuk menerapkan pola kemitraan, sehingga mereka bisa mendapatkan pengetahuan dan mudah untuk memperoleh barang," kata Agus. Ia mengatakan, selama ini para pedagang banyak yang mengaku kesulitan untuk mengembangkan usaha mereka. Padahal, ada banyak cara dan program mereka yang harus dibenahi, sehingga usaha mereka pun berjalan. Ia mengungkapkan, jumlah UMKM di Kota Kediri cukup besar. Terdapat sekitar 5.000 UMKM yang terdiri dari pertokoan seperti pedagang kelontong, maupun usaha rumah tangga baik yang kecil maupun besar. Dengan jumlah UMKM yang cukup besar itu, dipastikan akan menguatkan usaha mereka, sehingga tingkat kesejahteraan mereka juga lebih baik jika pengelolaan usaha mereka juga lebih baik. Sementara itu, Manajer Government Relation PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Agus Toto Ganeffian, mengatakan kegiatan pelatihan ini memang melibatkan perusahaan "retail" ini. Dengan itu, para pedagang bisa menjadi bagian dari perusahaan ini, dengan sistem bermitra. Dengan pelatihan ini, pihaknya berharap bisa memberikan pencerahan sekaligus wawasan kepada pelaku UMKM tentang tata cara dan pengetahuan bagaimana mengelola bisnis yang sederhana, seperti "display" menata barang, mengelola persediaan barang, serta uang. "Kami ingin berbagi ilmu dengan para pedagang. Target kami, setelah mendapatkan pelatihan, para pelaku UMKM dan pedagang kecil bisa memperbaiki pola usahanya untuk bisa berkembang lebih baik dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat," ungkapnya. Ia mengatakan, pola bermitra memang coba diterapkan oleh perusahaan ini. Salah satu caranya, dengan menerapkan program "sales store point" (SSP) Alfamart, dengan siap melayani kulakan para pedagang di sekitar toko dengan harga sangat murah. "Kami target pada tahun ini secara nasional ada 1 juta anggota yang aktif," katanya mengungkapkan. Ia mengatakan, adanya perusahaan "retail" memberikan efek yang cukup positif. Para pedagang bisa mengetahui tentang manajemen usahanya, sehingga usaha mereka bisa berkembang. Selama ini, usaha "retail" dianggap negatif, karena mematikan usaha para pedagang, padahal, dengan usaha ini mereka pun bisa mendapatkan manfaat, bisa mengelola usahanya menjadi lebih baik, di antaranya memperbaiki penampilan usaha yang dikelolanya, sampai masalah manajemen perusahaan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012