Pamekasan - Aktivis mahasiswa dari berbagai badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Pamekasan, Madura, Jumat berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat guna menentang film anti-Islam. Para mahasiswa gabungan dari berbagai Perguruan Tinggi ini memulai aksinya dari monumen Arek Lancor yang merupakan jantung kota Pamekasan. Mereka bergerak berjalan kaki menuju kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan. Mahasiswa mengecam film anti-Islam itu karena merupakan salah satu bentuk penodaan agama terhadap umat Islam dan meminta jenis film bernuansa SARA itu dilarang. "Kami selaku umat Islam merasa terhina dengan adanya film yang telah mendiskreditkan Nabi Muhammad," kata orator unjuk rasa Moh Elman dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Selain berorasi, para pengunjuk rasa gabungan dari berbagai kampus di Pamekasan ini juga membentangkan berbagai poster dan spanduk yang berisi nada protes atas film anti-Islam. Elman mengatakan, pemerintah Indonesia harus tegas menyikapi peredaran film anti-Islam tersebut, karena hal itu bisa memicu kerukunan umat beragama di dunia ini. Para pengunjuk rasa ini juga mengajak kepada semua lapisan masyarakat di Pamekasan, agar mendukung gerakan mereka untuk ikut menentang film yang telah menghina umat Islam tersebut. Selain berorasi, para pengunjuk rasa ini juga sempat membakar bendera Israel dan Amerika yang dinilai sebagai provokator dalam pembuatan film anti-Islam tersebut. Ketua DPRD Pamekasan Kholil Asy'ari menyatakan, pihaknya mendukung aksi mahasiswa itu. Ia juga berjanji akan berkirim surat ke DPR RI agar melakukan upaya untuk menolak peredaran film bernuansa SARA tersebut. Tidak hanya itu, Kholil bersama sejumlah pimpinan di DPRD Pamekasan juga menandatangani pernyataan penolakaan peredaran film anti-Islam tersebut. "Film anti-Islam ini sangat melukai perasaan umat Islam. Makanya kami di DPRD Pamekasan juga memprotes keras pembuatan dan peredaran film ini," kata Kholil Asy'ari, menjelaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012