Surabaya - Pemerintah melalui Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurti menawarkan sistem resi gudang untuk garam guna memperoleh bantuan pembiayaan dari perbankan saat melanjutkan kegiatan usahanya pada masa mendatang.
"Resi gudang merupakan dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang dapat dijadikan agunan sepenuhnya. Dengan resi gudang maka petani maupun UKM dapat menjaminkannya untuk mendapatkan pembiayaan," katanya ditemui dalam Seminar Nasional Sistem Resi Gudang (SRG), di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, garam sangat berpotensi menjadi komoditas yang dimasukkan dalam SRG karena kondisi cuaca saat ini mempengaruhi produksi petani garam.
"Dengan SRG maka harga garam di tingkat petani garam dapat stabil," ujarnya.
Jika garam petani dimasukkan dalam SRG, ia optimistis, kondisi komoditas tersebut kian terjaga kualitasnya. Bahkan, secara nominal mereka tidak mengalami penurunan yang bisa berakibat pada kerugian petani garam.
"Apalagi saat ini PT Garam (Persero) sebagai BUMN garam memiliki keterbatasan dana untuk menyerap garam rakyat," katanya.
Menyikapi usulan pemerintah, Direktur Utama PT Garam (Persero), Yulian Lintang, menyatakan siap merealisasikan tawaran pemerintah melalui SRG. Hal itu bisa dilakukan karena SRG dapat meningkatkan stabilitas garam masyarakat.
"Di sisi lain, kami sebagai BUMN garam memiliki peran dalam perniagaan garam nasional. Bahkan, untuk penerapan SRG kami juga mempunyai gudang tersendiri di Madura," katanya.
Ia melanjutkan, gudang untuk garam yang berkapasitas 200.000 ton itu menyebar di tiga kabupaten di Madura antara lain Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
"Tidak masalah berapapun garam yang diamanatkan pemerintah kami siap menyerap garam rakyat," katanya.
Khusus demo petani garam beberapa waktu lalu, ia menyatakan, hal tersebut hanya terkait permasalahan harga mengingat pada jangka panjang harga garam akan naik.
"Kini harga garam Rp675 perkilogram sedangkan harga yang ditetapkan pemerintah Rp750 perkilogram. Namun, harga kami ini lebih tinggi dibandingkan yang diterapkan perusahaan lain," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012