Kediri - Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Sulaiman Lubis, meminta Muslim tidak anarkis saat berunjuk rasa untuk memprotes film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad SAW. "Unjuk rasa boleh, namun jangan anarkis. Adanya film itu tentu sangat merusak moral generasi bangsa, sehingga itu sangat memprihatinkan," katanya di Kediri, Selasa. Ia menyesalkan sikap pembuat film "Innocence of Muslims" yang dengan sengaja menyulut api perpecahan di antara umat. Bukan hanya umat Muslim yang terluka, banyak korban lain yang sebenarnya tidak bersalah juga berjatuhan akibat unjuk rasa memprotes peredaran film itu. "Pembuat film itu juga tidak bermartabat. Ia dengan sengaja membuat kerusakan. Bahkan, akibat perbuatannya, yang membuat film yang isinya menghina Nabi Muhammad SAW itu, banyak orang yang meninggal dunia," katanya. Ia juga meminta, agar pemerintah tegas bersikap tentang adanya film itu. Terlebih lagi, ia juga meminta agar pimpinan di "google" bersedia mencabut cuplikan dari film itu, demi menghindari amuk massa, guna mencegah korban tewas bertambah. Unjuk rasa mengecam peredaran film "Innocence of Muslims" terus terjadi. Bukan hanya di Timur Tengah, melainkan juga di dalam negeri. Di luar negeri, unjuk rasa telah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, akibat bom bunuh diri, begitu juga di dalam negeri, bahkan polisi juga menjadi korban. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012