Malang - Wakil Ketua Kwartir Nasional Bidang Humas dan Informasi Kodrat Pramudho menegaskan bahwa pramuka bukan sebuah organisasi pemuda, tapi pendidikan ekstra kurikuler yang melengkapi pendidikan formal. "Karena bukan sebuah organiassi pemuda atau lainnya, maka pramuka tidak bisa dikait-kaitkan dengan politik," tegasnya disela-sela Latihan Gabungan (Latgab) Pramuka se-Indonesia 2012 di lapangan rektorat Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin. Pramuka, lanjutnya, murni pendidikan nonformal (ekstra kurikuler) yang bertujuan untuk membentuk karakter dan pribadi generasi muda, sehingga tidak bisa dikait-kaitkan dengan dunia politik. Hanya saja, tegasnya, dalam beberapa tahun terakhir ini minat anak-anak muda, baik yang masih di SMA maupun di perguruan tinggi (PT) untuk menerjuni dunia pramuka semakin minim (menurun). Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Padahal, katanya, kegiatan pramuka yang ada di SD-PT tersebut bisa melengkapi pendidikan formal yang cenderung lebih mengutamakan kemampuan intelektual ketimbang etika, pribadi yang menjunjung tinggi kebersamaan, saling membantu dan tenggang rasa. Ia mengakui, kwarnas, kwarda maupun kwarcab memang harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan minat siswa dan mahasiswa dalam menekuni kepramukaan. Oleh karena itu, guru-guru di sekolah secara bertahap juga diberikan latihan secara intensif tentang kepramukaan agar nantinya bisa diterapkan d gugus depan (gudep) masing-masing sekolah sekaligus sebagai kakak pembina. Menyinggung anggaran kegiatan pramuka, baik di tingkat nasional, provinsi maupun kota/kabupaten, Kodrat mengatakan, sebagian memang masih ditanggung oleh pemerintah. Namun, kwarnas terus berupaya agar pramuka bisa mandiri. "Kami akan membuka peluang untuk bekerja sama dengan para pemangku jabatan maupun pengusaha. Kami memang tidak bisa memastikan kapan bisa merealisasikan kemandirian pramuka ini, yang pasti secepatnya, meski dalam Undang-undang, pemerintah berkewajiban membantu pramuka," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012