Bojonegoro - Harga tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur, pekan ini masih belum naik, dibandingkan sebelumnya, bahkan cenderung tidak laku baik di tingkat petani maupun di tingkat pedagang. Seorang pedagang tembakau asal Desa Ngrandu, Kecamatan Kedungadem, Suhadak, Senin, mengatakan, harga tembakau Virginia Voor Oosgt (VO), baik tembakau kering rajangan maupun daun basah, masih belum ada perubahan. Bahkan, lanjutnya, para pedagang banyak yang kesulitan menjual tembakaunya ke sejumlah pabrikan, di antaranya kepada PT Djarum Kudus, PT Noroyono, juga pabrikan lainnya, yang sudah membuka gudang pembelian, sejak pekan lalu. "Saya baru saja mengirim tujuh besek (50 kilogram/besek) tembakau Virginia VO rajangan semuanya ditolak, dengan alasan kualitas tidak sesuai kebutuhan," jelasnya. Sebelum itu, lanjutnya, tembakau Virginia VO rajangan miliknya 20 bal tembakau (100 kilogram/bal), yang diterima atau yang dibeli hanya lima bal dengan harga tertinggi Rp16 ribu/kilogram. Di pabrikan, menurut dia, harga pembelian pabrikan juga belum ada perubahan, masih tetap sama, untuk tembakau Virginia VO rajangan, tertinggi mencapai Rp16 ribu/kilogram. "Harga pembelian di tingkat petani juga tidak beranjak naik, harga tembakau Virginia VO rajangan tertinggi masih tetap sekitar Rp12 ribu/kilogram," jelasnya. Hal serupa disampaikan seorang petani di Kecamatan Kanor Susanto yang mengaku, memiliki 20 ribu pohon tembakau yang sudah dipanen dan dirajang, tapi masih belum ada pembeli yang menawar tembakaunya. "Saya belum tahu harus menjual kemana tembakau ini, sebab sama sekali tidak ada pedagang yang menawar tembakau saya," ujarnya. Kondisi panen tahun ini, katanya, jauh berbeda dengan panen tembakau tahun lalu, sebab tahun lalu banyak tembakau petani yang masih ada di sawah sudah laku dengan harga Rp1.500/pohon. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012