Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengusulkan bantuan 200 unit pompa air submersible dan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan) ke Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Suyanto, Sabtu, mengatakan langkah ini ditempuh guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah yang memiliki lebih dari 25 ribu hektare lahan sawah.
Ia mengatakan kebutuhan perangkat irigasi perpompaan masih sangat tinggi, terutama di daerah rawan kekeringan.
Tahun lalu, pihaknya mendapat bantuan 44 unit pompa dari Pemerintah Pusat yang telah didistribusikan ke wilayah selatan dan timur kabupaten.
"Jenis yang kami terima adalah pompa submersible, yakni pompa yang dipasang di dalam air. Setiap unit mampu mengairi antara 20 hingga 40 hektare lahan,” kata Suyanto.
Dengan bantuan tersebut, sekitar 880 hingga 1.760 hektare lahan sudah teraliri.
Namun, kebutuhan masih sangat besar mengingat luas lahan pertanian yang tersebar di 19 kecamatan mencapai 25 ribu hektare.
Atas dasar itu, Dispertan kembali mengusulkan bantuan tambahan sebanyak 200 unit pompa submersible tahun ini.
"Itupun masih menunggu keputusan pusat. Kita hanya bisa mengusulkan," ujarnya.
Suyanto menambahkan keterbatasan anggaran menjadi alasan pengajuan bantuan. Saat ini, Pemkab Tulungagung sedang menjalankan efisiensi sesuai instruksi Presiden, sehingga tidak memungkinkan untuk pengadaan pompa secara mandiri.
Menurutnya, satu unit pompa air submersible membutuhkan anggaran sekitar Rp150 juta.
Selain irigasi, pihaknya juga mengusulkan bantuan alsintan seperti traktor, mesin pemotong, dan perontok padi. Bantuan alsintan dinilai penting untuk mempercepat proses olah lahan dan panen di tingkat petani.
"Dengan alsintan, proses produksi bisa lebih efisien. Kami sudah ajukan usulan, tinggal menunggu realisasinya," pungkas Suyanto.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025