Kediri - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Yusuf Saputro menyebutkan terdapat pesan bernada ancaman yang sudah menyebar pada sejumlah jurnalis pascapelaporan kasus penganiayaan yang terjadi terhadap dua jurnalis di Blitar. "Kami dapat laporan terdapat ancaman yang dikirimkan melalui pesan singkat pada sebuah radio lokal di Blitar. Pesan singkat itu berisi ancaman jika kasus itu diteruskan," katanya di Kediri, Kamis. Ia mengatakan, nomor yang dikirimkan itu berasal dari nomor asing dan tidak diketahui asal usulnya. Bahkan, selain melalui pesan singkat, sejumlah jurnalis di Blitar juga mendapatkan telepon langsung yang juga berupa ancaman jika kasus itu diteruskan. Pihaknya juga sudah menghubungi kedua jurnalis televisi yang menjadi korban penganiayaan para preman tersebut. Keduanya mengaku sampai saat ini tidak terpengaruh dengan munculnya pesan singkat bernada ancaman itu, bahkan meminta agar masalah ini dituntaskan. AJI Kediri, lanjut dia, akan terus mendampingi kasus ini, hingga tuntas. Pihaknya berharap, polisi juga dengan maksimal akan mengusut kasus ini, bahkan menangkap pelaku penganiayaan jurnalis. Ia juga meminta, para jurnalis tidak terpengaruh dengan berbagai macam isu yang sengaja diembuskan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang diduga hanya memperkeruh suasana. Ia berharap, para jurnalis tetap memegang penuh prinsip dan berharap kasus ini segera dituntaskan. Sebelumnya, dua jurnalis televisi lokal asal Kabupaten Blitar, terluka setelah dianiaya sejumlah preman saat meliput unjuk rasa sengketa lahan di perkebunan Swaru Buluroto Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Selasa (28/8). Dua jurnalis televisi lokal itu adalah Elis Faizin Buwono alias Wiro Faizin (38) seorang jurnalis dari Rajawali TV (RTV), dan satunya lagi adalah Khoirul Abadi (37) jurnalis SurabayaTV. Keduanya bahkan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Blitar dan sempat menjalani "visum et repertum". Sekitar 30 jurnalis dari keresidenan Kediri yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri juga telah menggelar aksi keprihatinan di Kota Blitar. Mereka menuntut polisi bertindak tegas dan segera menuntaskan kasus itu. Polisi juga telah berjanji akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Namun, mereka meminta waktu untuk melakukan penyelidikan kasus ini. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012